Menariknya Destinasi Wisata Kota Flores, Hal Unik Yang Tak Pernah Terlupakan!
GHENOKS || Pulau Flores ialah salah satu pulau yang berada di wilayah Nusa Tenggara Timur. Nama tersebut diambil dari bahasa Portugis ‘’Cabo de Flores’’ yang berarti Karang Bunga. Dan memang benar kalau Anda berguru dari arah bahari utara Pulau Flores, pulau itu sudah nampak kejauhan ibarat sebuah kembang bunga yang sedang mekar, indah namun sangat menyeramkan.
Sejarah masyarakat Flores dipengaruhi oleh sebgaian etnis, di mana masing-masing mendiami wilayah tertentu, lengkap dengan tatanan sosial budaya dan ideologinya. Namun ada beberapa yang dikatakan sebagai pendatang, yang sangat menghipnotis signifikan perihal keberadaan, perkembangan dan kemajuan masyarakat di pulau Flores serta mengalami asimilasi, ibarat : etnis Jawa, China, Bugis, Bima, Ambon dan lain sebagainya.
1] Rumah Adat
Rumah tabiat di sana sangat unik, lantaran berdasarkan para peneliti sanggup dikatakan sebagai “boat communities’’ lantaran bentuknya yang ibarat perahu, setengah bulat dan terbuat dari alang-alang. Sebuah tempat melakukan acara tradisional ibarat : memasak, tidur dan lain sebagainya. Selain itu juga dijadikan sebagai tempat persembahan, di mana untuk setiap jenisnya mempunyai nama yang berbeda.
2] Kuliner
Kuliner masyarakat pulau Flores sangat bervariasi, mereka tak hanya mengonsumsi nasi saja, tapi juga jagung dan jenis umbi lain. Juga ikan sebagai lauknya, lantaran memang tinggal di tempat pesisir pantai yang sangat indah.
3] Agama
Agama di sini menganut anutan Kristiani khususnya Khatolik, yang sudah dikenal semenjak era ke 16 M Tahun 1561 Portugis mendarat di sana. Namun sebelum anutan itu datang, mereka udah mempunyai aliran dogma yang sudah mendarah-daging sampai sekarang, dan sulit dihilangkan. Berupa tabiat istadat dan tradisi yang dilakukan pada ritual-ritual tertentu, contohnya ketika pernikahan, final hidup dan sebagainya.
4] Senjata
Senjata tradisional suku Flores ialah parang, dan sudah menjadi ciri khas bagi pria yang telah bakir balig cukup akal di tempat sana, bahwa membawa bendo ke mana saja ialah sebuah keharusan. Begitu populernya sampai alat ini diproduksi sendiri sebagai industri rumahan oleh penduduk setempat. Seperti sebut saja di sebuah kampung yang berjulukan Nelle, senjata ini diproduksi dalamjumlah yang sangat besar lalu dipasarkan ke pasar-pasar terdekat contohnya : Pasar Alok, Pasar Maumere, Pasar Geliting dan Pasar Lekebai.
5] Tarian
Ada dua buah tarian milik suku Flores yang cukup terkenal, pertama ialah tarian Caci dan tarian Danding atau Tandak. Untuk tarian tarian Caci sejenis tarian perang sekalgus permainan rakyat, antara sepasang penari pria yang bertarung dengan cambuk dan perisai.
Sedang tarian Danding atau Tandak merupakan tarian nyanyian dalam bentuk pantun serta berkelompok antara kaum cowok dan pemudi. Mereka dikumpulkan dalam sebuah lapangan membentuk bulat pada malam hari dan dihadiri oleh banyak masyarakat.
Saling bernyanyi sembari melempar pantun an menari dengan meghentakkan kakinya ke tanah yang diketuai oleh seorang “Kepala Nggejang’’. Bila salah satu dari perempuan ada yang ikut dengan cowok akan terikat menjadi suami istri. Akan direstui masing –masing orangtua, kalau ada kekerabatan keluarga dan sejarah nenek moyang yang sama.
Sedikit goresan pena singkat budaya dan tradisi pulau Flores. Semoga ini menambah khasanah pengetahuan Anda perihal pulau elok itu. Bahwa tak hanya destinasi wisatanya saja yang menarik, orang serta budayanya juga menawan untuk dikenali dan dikagumi.
Sumber https://www.ghenoks.com/
id.wikipedia. org |
Sejarah masyarakat Flores dipengaruhi oleh sebgaian etnis, di mana masing-masing mendiami wilayah tertentu, lengkap dengan tatanan sosial budaya dan ideologinya. Namun ada beberapa yang dikatakan sebagai pendatang, yang sangat menghipnotis signifikan perihal keberadaan, perkembangan dan kemajuan masyarakat di pulau Flores serta mengalami asimilasi, ibarat : etnis Jawa, China, Bugis, Bima, Ambon dan lain sebagainya.
1] Rumah Adat
Rumah tabiat di sana sangat unik, lantaran berdasarkan para peneliti sanggup dikatakan sebagai “boat communities’’ lantaran bentuknya yang ibarat perahu, setengah bulat dan terbuat dari alang-alang. Sebuah tempat melakukan acara tradisional ibarat : memasak, tidur dan lain sebagainya. Selain itu juga dijadikan sebagai tempat persembahan, di mana untuk setiap jenisnya mempunyai nama yang berbeda.
2] Kuliner
Kuliner masyarakat pulau Flores sangat bervariasi, mereka tak hanya mengonsumsi nasi saja, tapi juga jagung dan jenis umbi lain. Juga ikan sebagai lauknya, lantaran memang tinggal di tempat pesisir pantai yang sangat indah.
3] Agama
Agama di sini menganut anutan Kristiani khususnya Khatolik, yang sudah dikenal semenjak era ke 16 M Tahun 1561 Portugis mendarat di sana. Namun sebelum anutan itu datang, mereka udah mempunyai aliran dogma yang sudah mendarah-daging sampai sekarang, dan sulit dihilangkan. Berupa tabiat istadat dan tradisi yang dilakukan pada ritual-ritual tertentu, contohnya ketika pernikahan, final hidup dan sebagainya.
4] Senjata
Senjata tradisional suku Flores ialah parang, dan sudah menjadi ciri khas bagi pria yang telah bakir balig cukup akal di tempat sana, bahwa membawa bendo ke mana saja ialah sebuah keharusan. Begitu populernya sampai alat ini diproduksi sendiri sebagai industri rumahan oleh penduduk setempat. Seperti sebut saja di sebuah kampung yang berjulukan Nelle, senjata ini diproduksi dalamjumlah yang sangat besar lalu dipasarkan ke pasar-pasar terdekat contohnya : Pasar Alok, Pasar Maumere, Pasar Geliting dan Pasar Lekebai.
5] Tarian
Ada dua buah tarian milik suku Flores yang cukup terkenal, pertama ialah tarian Caci dan tarian Danding atau Tandak. Untuk tarian tarian Caci sejenis tarian perang sekalgus permainan rakyat, antara sepasang penari pria yang bertarung dengan cambuk dan perisai.
Sedang tarian Danding atau Tandak merupakan tarian nyanyian dalam bentuk pantun serta berkelompok antara kaum cowok dan pemudi. Mereka dikumpulkan dalam sebuah lapangan membentuk bulat pada malam hari dan dihadiri oleh banyak masyarakat.
Saling bernyanyi sembari melempar pantun an menari dengan meghentakkan kakinya ke tanah yang diketuai oleh seorang “Kepala Nggejang’’. Bila salah satu dari perempuan ada yang ikut dengan cowok akan terikat menjadi suami istri. Akan direstui masing –masing orangtua, kalau ada kekerabatan keluarga dan sejarah nenek moyang yang sama.
Sedikit goresan pena singkat budaya dan tradisi pulau Flores. Semoga ini menambah khasanah pengetahuan Anda perihal pulau elok itu. Bahwa tak hanya destinasi wisatanya saja yang menarik, orang serta budayanya juga menawan untuk dikenali dan dikagumi.
Sumber https://www.ghenoks.com/