Skip to main content

6 Bak, Makanan Tionghoa Yang Menjadi Kekayaan Makanan Nasional

GHENOKS || Ada 3 budaya besar yang mempengaruhi bentuk masakan Indonesia menjadi ibarat kini ini. Dahulu orang Eropa, Arab, dan Tionghoa tiba ke Nusantara membawa serta budaya masakan mereka. Kuliner yang semula gila itu berinteraksi dengan masakan setempat membentuk masakan gres yang memperkaya masakan Nusantara.

Afrika dan Amerika Selatan juga mempengaruhi dengan materi pangan singkong dan cabai. Sepertinya, kedua materi itu dibawa ke Nusantara oleh orang Eropa.
Namun yang paling besar pengaruhnya mungkin yaitu masakan Tionghoa. Salah satunya dapat dilihat dari masakan terkenal yang berawalan kata “bak”, sebuah kata dari dialek Hokkian yang artinya daging.

Bakso
Dahulu di Tionghoa bakso dibentuk dengan cara mencincang daging memakai sisi tumpul pisau, sampai daging menjadi lembut. Proses mencincangnya memakan waktu berjam-jam. Tekstur daging jadinya ibarat daging yang diparut sehingga dinamakanlah bakso (daging parut).

Bakmi
Bakmi artinya mi dengan daging. Namun orang sering salah menyebut mi dengan bakmi, meski mi itu tanpa daging sekalipun. Apa mau dikata, umum sudah terlanjur menyebutnya demikian.
Mi berbahan gandum dan berasal dari masakan Tionghoa. 

Tidak cuma Nusantara yang mengadopsi mi menjadi cuilan dari kulinernya tapi juga Italia, Jepang, Korea, Thailand, dan negara lain.


Bakmi yang diperkenalkan oleh perantau Tionghoa kini sudah bermetamorfosis banyak sekali gaya masakan. Ada bakmi yang dimasak ala Tionghoa, ada bakmi Jawa, ada mi Aceh. Bahkan Indonesia menjadi salah satu negara konsumen dan produsen mi instan terbesar di dunia.

Bakcang
Bakcang artinya berisi daging. Makanan ini dibentuk dari beras atau ketan dan kini ini selain daging juga isiannya ada yang sayuran, ada juga yang tanpa isi.
Bakcang di Indonesia umumnya berbentuk piramida dan dibungkus daun bambu. Sebenarnya bakcang juga memakai daun teratai sebagai bungkus, dan bentuknya majemuk tidak hanya piramida.

Bakcang biasa dimakan ketika perayaan Pe Cun (lomba bahtera naga), perayaan ini sudah ada semenjak dinasti Jin. Namun bakcang sudah dikenal sebelum itu. Kini bakcang sering dijajakan keliling di pagi hari untuk sarapan.

Bakpao
Bakpao artinya pao isi daging, meski kini pao berisi sayuran, atau biji-bijian juga disebut bakpao. Makanan yang ibarat roti isi ini konon diciptakan oleh Zhuge Liang, seorang pakar taktik militer jaman Tiga Kerajaan.

Kita kini lebih mengenal bakpao berukuran besar, sebab bakpao jenis ini yang lebih banyak didominasi dijajakan oleh para pedagang. Sedangkan bakpao yang ukurannnya kecil-kecil lebih sering dijumpai di restoran.

Bakwan
Bakwan dalam dialek Hokkian berarti bola daging. Namun kini bakwan bermetamorfosis varian-varian yang bahkan ada yang melenceng dari asalnya, contohnya bakwan sayur dan bakwan jagung. Bakwan juga menjadi masakan khas kota Malang dengan bakwan Malangnya.

Bakpia
Bakpia juga masakan Tionghoa yang mengalami perkembangan yang ‘melenceng’. Bakpia sendiri artinya kuliner ringan anggun berisi daging.

Sekarang ini malah susah menemukan bakpia berisi daging. Kebanyakan isinya kacang hijau, durian, coklat, dsb. Bakpia kini menjadi kuliner khas Yogyakarta dengan bakpia patoknya.

Di atas hanya segelintir masakan perantauan Tionghoa yang kini menjadi cuilan dari masakan Nusantara. Masih banyak lagi yang lain ibarat capcay, es puter, kuliner ringan anggun ku, siomay, pangsit, dan tahu. Kamu dapat baca buku berjudul Peranakan Tionghoa dalam Kuliner Nusantara, karya Aji Chen, bila ingin tahu lebih banyak.



Sumber https://www.ghenoks.com/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar