Skip to main content

Langkah Awal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengolah Kayu Jati Putih

Langkah Awal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengolah Kayu Jati Putih | Berkelut dalam kanca bisnis memang sangat menarik. Salah satunya yang berkaitan dengan lingkup pengolahan kayu jati putih. Sebut saja perjuangan mebel atau kusen. Usaha mebel sangat akrab kaitannya dengan materi baku kayu. Tentu saja seluruh produk yang dihasilkan yaitu berbahan baku kayu semua. Sehingga pemilihan jenis materi baku yang akan dipakai perlu dilakukan dengan lebih selektif. Nah salah satu materi baku yang teruji kualitasnya yaitu Kayu Jati Putih.

Penggunaan materi baku kayu jati putih memang sangat dianjurkan bagi kalangan pengusaha mebel. Kualitas yang sudah mumpuni sehingga patut dijadikan sebuah pilihan bagi seorang pengusaha mebel. Disamping itu kualitas yang sangat baik diimbangi dengan tingkat pemasaran yang sangat baik dalam artian lebih gampang didapatkan dengan harga yang juga relatif terjangkau kalau ingin dibandingkan dengan kayu berkualitas lainnya. Nah alasannya yaitu kelebihan ini pula menimbulkan kayu jati putih ini sangat dianjurkan bagi para pengusaha muda/ new bie yang gres berkelut dalam kancah perjuangan mebel.

Pemasaran kayu jati putih memang terbilang cukup terbuka dan masih cukup gampang untuk di dapatkan. Pertumbuhan yang relatif cepat tanpa perlu perawatan khusus menimbulkan jati putih seakan tidak pernah kehabisan stok. Sehingga hal inilah yang menimbulkan kayu ini semakin  banyak dicari-cari oleh kalangan pengusaha mebel. Namun seruan kayu yang terus mengalir dari segala penjuru sehingga proses pemasaran mulai dari pembudidaya sampai ke tangan calon pembeli terjadi begitu cepat. Padahal kayu jati putih yang gres panen cenderung mempunyai kandungan air yang agak banyak. Sehingga tektur menjadi lebih lembab, lebih berat dan lain sebagainya.

Tentu kita sebagai pengusaha mebel membutuhkan materi baku jati putih yang benar-benar sudah sangat siap pakai. Perlu kita ketahui bahwa setiap kayu yang gres dipanen tentu membutuhkan waktu pengeringan semoga kadar air yang terdapat didalam kayu sanggup berkurang. Seperti halnya dengan jati putih, sesudah proses pemanenan kayu materi mentah atau berupa batangan pohon jati setidaknya perlu dikuliti permukaannya dan menjalani proses pengeringan. Mungkin berlangsung beberapa hari sesudah itu potongan/batangan kayu tadi siap dijadikan papan atau balok yang siap pasar. Nah mirip yang saya ungkapkan tadi bahwa proses pemasaran kayu jati putih ketika ini cenderung berlangsung cepat dari pemilik kayu sampai ke calon pembeli. Sehingga proses sederhana mirip pengeringan papan yang setidaknya perlu dilalui oleh kayu kadang terabaikan guna memenuhi kebutuhan pasar.

Secara singkatnya perlakuan terhadap kayu jati putih sebelum diolah menjadi produk yaitu mirip penebangan pohon, pembersian belahan pohon sampai menyisahkan batangnya, pemotongan sampai menjadi bilah papan sampai proses pengeringan. Secara khusus kita akan bahas ihwal pengeringan. Sebenarnya mungkin kita bertanya untuk apa dilakukan pengeringan kayu lagi ? mari simak uraian berikut.

Sebelum Mengolah Kayu Jati Putih Mentah Perlu Dilakukan Proses Pengeringan !!
Kayu jati putih bersal dari pohon jati putih. Sehingga proses pengeringan sangat perlu dilakukan untuk mengurangi jumlah kadar air didalam kayu. Proses pengeringan biasanya dilakukan sampai beberapa hari atau diubahsuaikan dengan kondisi cuaca saja. Proses pengeringan dilkukan dengan menyusun kayu layaknya menjemur pakaian. Anda hanya perlu mengembangkan semacam jemuran yang terbuat dari kayu besar lengan berkuasa yang dibuat ibarat tiang gawang. Ukuran gawangan diubahsuaikan dengan ukuran kayu yang akan di jemur. Proses penjemuran dilakukan dibawang sinar matahari pribadi dengan susunan kayu yang dibut menyilang antar satu sisi dangan sisi lainnya.

Mengapa Perlu Dilakukan Proses Pengeringan ??
Proses pengeringan ini sangat disarankan untuk dilakukan sebelum proses pengolahan. Umumnya kayu yang telah dikeringkan akan tambap lebih berwarna putih cerah dengan permukaan yang nampak lebih kering dan padat serta tidak terlalu berat dibanding sebelum pengeringan. Proses pengeringan ini perlu dilakukan alasannya yaitu tentu akan menunjang dalam proses pengolahannya nanti. Kayu jati putih yang sudah kering akan sangat menghipnotis produk yang dihasilkan nantinya. Kayu yang masih berair akan tambak lebih lebam sedangkan sesudah melalui proses pengeringan akan tampak sedikit penyusutan yang mengambarkan kadar air yang berkurang dan kepadatan kayu.

Apa Dampak Pengeringan Terhadap Kualitas Jati Putih ??
Seperti yang saya ungkapkan diatas kayu jati putih yang sudah dikeringkan akan tampak lebih padat, lebih putih cerah, bobot yang berkurang serta permukaan akan tampak lebih bernafsu dan kering. Kayu jati putih yang demikian sangat cocok ketika diolah. Kayu akan lebih gampang dihaluskan alasannya yaitu tekstur yang lebih padat sehingga kayu tidak berserat apabila di ukir atau pada ketika pemotongan berlangsung. Selain itu kayu yang kering akan lebih tahan usang dari hama, mirip jamur yang sanggup melapukkan kayu, menimbulkan warna kayu berubah dan kadangkala proses perekatan belahan kayu yang tidak sempurna.

Makara intinya proses pengeringan yaitu salah satu yang perlu anda perhatikan sebelum mengolah kayu jati putih alasannya yaitu tentunya akan menghipnotis kualitas kayu tersbut baik dalam hal pengolahannya maupun pada produk yang dihasilkannya. Oke sekian dulu sob seeyou next post

Sekian
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar