Cara Budidaya Lele Mutiara Dan Keunggulan Ikan Lele Mutiara
Cara Budidaya Lele Mutiara Dan Keunggulan Ikan Lele Mutiara
Ikan lele Afrika (Clarias gariepinus Burchell, 1822) telah beberapa kali diintroduksi dan berkembang sebagai ikan budidaya di Indonesia. mutu genetisnya telah mengalami penurunan, diindikasikan dengan penurunan performa pertumbuhannya, sehinggadiperlukan upaya pemuliaan untuk menghasilkan strain gres yang unggul.
upaya peningkatan performa ikan lele C.gariepinus di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamnadi dilakukan melalui aktivitas seleksi individu selama periode tahun 2010 sampai 2014, dengan sasaran diperolehnya peningkatan pertumbuhan lebih dari 30%.
Proses Perakitan Strain Lele
penelitian "perakitan strain ikan lele tumbuh cepat melalui seleksi individu" diawali pada tahun 2014 melalui koleksi, karakterisasi dan penilaian populasi ikan lele Paiton, Sangkuriang, Dumbo atau lokal dan lele Mesir.
selanjutnya, pada tahun 2011 dilanjutkan dengan pembentukan populasi dasar sintetis melalui persilangan dua arah diantara populasi-populasi koleksi tersebut, dilanjutkan dengan pembentukan populasi generasi pertama pada tahun 2012, pembentukan populasi generasi ke dua pada tahun 2013 dan pembentukan populasi generasi ketiga pada tahun 2014.
pembentukan populasi-populasi tersebut dilakukan melalui seleksi individu pada huruf laju pertumbuhan memakai parameter ukuran bobot tubuh. populasi ikan lele tumbuh cepat generasi ketiga yang telah terbentuk mengatakan peningkatan performa (respons seleksi) pertumbuhan kumulatif sebesar 52,64% dan dinyatakan lulus sebagai strain unggul gres pada tanggal 27 Oktober 2014 dengan nama Lele Mutiara.
11 Keunggulan Lele Mutiara
1. peningkatan performa pertumbuhan (respon seleksi) kumulatif berdsarkan bobot sebesar 52,64% dari populasi dasarnya
2. laju pertumbuhan tinggi : 20-70% lebih tinggi daripada benih-benih lele lainnya
3. usang pemeliharaan singkat sekitar 45-75 hari pada kolam tanah dari benih tebar berukuran 5-7 cm atau 7-9 cm.
4. keseragaman ukuran relatif tinggi : tahap produksi benih diperoleh 80-90 % benih siap jual dan pemanenan pertama pada pembesaran tanpa sortir diperoleh ikan lele ukuran konsumsi 70 - 80%
5. rasio konversi pakan (FCR) relatif rendah : 0,6 - 0,8 pada pendederan dan 0,8 - 1,0 pada pembesaran.
6. daya tahan terhadap penyakit relatif tinggi : SR 60 - 70 % pada bisul kuman Aeromonas Hydrophilia (tanpa antibiotik).
7. toleransi lingkungan relatif tinggi : suhu 15-35⁰C, pH 5-10, amoniak <3 mg/L, nitrit <0,3 mg/L, salinitas 0-10 %.
8. toleransi terhadap stres relatif tinggi
9. produktivitas relatif tinggi : produktivitas tahap pembesaran 15-70% lebih tinggi daripada benih-benih lele lain.
10 B/C ratio terhadap pembesaran 200-900% lebih tinggi daripada benih-benih lain.
11. proporsi daging (edibel portion) relatif tinggi
Karakteistik Reproduksi Lele Mutiara
- Umur awal matang gonad betina : nilanya 5 bulan
- Umur awal matang gonad jantan : nilainya 5 bulan
- Ukuran awal matang gonad betina : 510,92 ± 66,87 gr
- Ukuran awal matang gonad jantan : 609,73±76,18 gr
- Diameter oosit matang intraovarian : 1,31±0,08 mm
- Diameter oosit terovulasi : 1,42±0,8 mm
- Warna oosit intraovarium : hijau-kecoklatan (91,11%) atau kuning-kecoklatan (8,89 %)
- Indeks gonadosomatik jantan :0,74±0,25%
- Indeks ovisomatik : 13,21±2,42%
- Fekunditas relatif 104.550±24.167 butit per kilogram induk
- Derajat fertilisasi : 91,89±5,89%
- Derajat penetasan : 86,49± 7,81%
- Waktu rematurasi induk betina : 1,5 bulan
- Waktu rematurasi induk jantan : 2 minggu
Karakteristik Morfologi Lele Mutiara
Karakteristik Morfometrik :
- panjang kepala : 24,33 - 30,59 % PS
- lebar kepala : 14,87 - 20,06% PS
- jarak antarmata : 39,03 - 46,33% PK
- diameter mata : 5,01 - 6,55% PK
- panjang predorsal : 28,31 - 35,93% PS
- panjang sirip punggung ; 63,58 - 73,79% PS
- panjang prepektoral : 15,67 21,93% PS
- panjang prepelvis : 39,55 - 55,76% PS
- panjang preanal : 48,36 - 58,18% PS
- tinggi tubuh maksimum : 11,63 - 17,43% PS
- tinggi batang ekor : 6,19 - 8,70% PS
Karakteristik Meristik
- jumlah jari-jari sirip punggung : 59 -79
- jumlah jari-jari sirip anus : 47 - 59
- jumlah jari-jari sirip dada : 9-11
- jumlah jari-jari sirip perut : 5-6
- jumlah jari-jari sirip ekor : 19-22
Karakteristik Warna
99,63% normal (abu-abu gelap)
Karakteristik Daging
- proporsi bobot tanpa kepala : 69,35 ± 1,55
- porsi tergoda (edible portion) : 61,11 ± 8,40
- kdar air ; 78,26
- kadar protein : 18,36
- kadar lemak : 1,73
- kadar bubuk : 1,42
Karakteristik Genetis
- Heterosigositas : 0,50
- Indeks Fiksasi : 0,42.