Skip to main content

Jangan Memotret Masakan Sebelum Dimakan, Jikalau Enggak Mau Terkena Efek Buruk

Memotret kuliner sebelum dimakan mempunyai efek buruk - Mengabadikan momen dengan foto merupakan sesuatu hal yang penting banget. Karena, kau dapat menyimpan aneka macam momen tersebut, untuk nantinya dapat dilihat kembali atau sebagai tanda bukti. Salah satunya yakni mengabadikan kuliner yang kini lagi hits.

Memotret kuliner sebelum dimakan mempunyai efek jelek Jangan Memotret Makanan Sebelum Dimakan, Kalau Enggak Mau Terkena Dampak Buruk
Memotret kuliner sebelum dimakan mempunyai efek jelek via tempo.co

Pastinya kau sering banget memotret atau memfoto kuliner yang kau pesan, baik itu di bar atau restoran, sebelum dimakan. Biasanya nih, tujuan kau supaya dapat diupload ke sosial media dan mendapat banyak reaksi.

Bahkan bukan hanya itu, kalau kau seorang food blogger atau food vloger, memotret kuliner sebelum dimakan merupakan kegiatan wajib yang enggak boleh dilewati. Benar bukan? Tapi tahukan kamu, kalau tindakan itu mempunyai efek jelek dan dapat merusak esensi kuliner yang disajikan. Loh kenapa?

Daripada kau penasaran, berikut beberapa klarifikasi versi Arimpi.Com perihal efek jelek memotret kuliner sebelum dimakan.


1. Akan kehilangan momen untuk menikmati makanan

Menurut Massimo Bottura, chef ternama pemilik restoran Osteria Francescana di Italia, yang dinobatkan sebagai restoran terbaik di dunia, ia mengecam orang-orang yang memotret kuliner terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Karena menurutnya, orang tersebut akan kehilangan momen buat menikmati kuliner tersebut di momen terbaiknya.

Menurutnya, orang tersebut akan kehilangan momen di mana kuliner tersebut masih mempunyai krim yang tepat di risotto, atau saus yang disajikan pada ketika yang tepat dan suhu yang tepat. Kalau difoto dahulu, maka akan ada jeda waktu yang bikin perubahan pada makanan.


2. Menghilangkan interaksi sama orang yang duduk bersama dalam satu meja

Masih berdasarkan Massimo Bottura, orang yang mengambil foto kuliner terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, berpotensi menghilangkan koneksi dengan orang yang lain yang duduk bersama dalam satu meja, menyerupai teman, pacar, atau keluarga. Kamu akan asyik sendiri dengan kegiatan memotret kamu, sehingga dapat bikin quality time hilang. Lain halnya kalau teman-temanmu itu sesama food blogger.


3. Kurang sopan

Memotret kuliner sebelum makan termasuk kurang sopan? Kok bisa? Masih berdasarkan pemilik restoran Osteria Francescana tersebut, yang paling utama ketika mau melahap kuliner yakni dengan berdoa, bukannya memotret. Sehingga, kelakuan tersebut dianggap kurang sopan.


4. Bisa merusak nafsu makan

Kalau kau sering memotret kuliner sebelum makan, kemudian menyimpan banyak foto makanan, maka akan mengakibatkan saraf sensorik kau mengalami kebosanan. Karena, kau seperti sudah mencoba kuliner tersebut berulang kali. Sehingga, menurunkan kenikmatan ketika makan kuliner yang sebenarnya, bahkan bikin kau enggak mau lagi memakannya.


5. Tanda-tanda gangguan mental

Banyak orang yang memotret kuliner sebelum dimakan, hanya supaya eksis di sosial media. Mereka rela mendatangi bar atau restoran mahal, hanya untuk mengambil foto kuliner tersebut, kemudian diunggah ke sosial media. Padahal, mereka enggak suka dengan rasa kuliner tersebut, atau mungkin hanya memakannya sedikit saja, kemudian ditinggalkan. Kalau kau melaksanakan hal ini, berarti kau mempunyai gejala gangguan mental.


Itulah beberapa dampak jelek kalau kau sering memotret kuliner sebelum dimakan. Kecuali, kalau kau seorang food blogger maka itu enggak jadi masalah. Jadi, apakah kau mau sering melaksanakan itu, atau enggak? Semua tergantung kamu, ya.
Sumber https://www.arimpi.com/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar