Skip to main content

Cara Pembuatan Media Pemeliharaan Budidaya Belut

Cara Pembuatan Media Pemeliharaan Budidaya Belut 

Susunan Media Pemeliharaan Budidaya Belut - Bagi para petani atau investor sebaiknya jangan menimbulkan budidaya belut sebagai percobaan, tetapi haris ditekuni secara serius. kegagalan sering terjadi jawaban proses fermentasi yang terlalu cepat sehingga media yang dipakai seringkali belum matang atau belum siap.

 Cara Pembuatan Media Pemeliharaan Budidaya Belut Cara Pembuatan Media Pemeliharaan Budidaya Belut

Persiapan Pemeliharaan Kolam Atau Wadah Sebelum Digunakan Untuk Budidaya Belut

1. khusus untuk budidaya belut dengan media bak tembok, kalau bak sudah selesai dibuat, maka harus dinetralkan selama 5 - 10 hari. penetrala ini bertujuan untuk mengeluarkan racun dari kolam.

caranya ialah : bak digosok dengan sabut kelapa atau dengan batang pisang. kemudian air didiamkan untuk mengetahui bak tersebut bocor atau tidak. supaya tidak gampang bocor maka dasar bak harus diberi plester.

2. Khusus untuk budidaya belut dikolam jaring, sesudah bak dikeringkan, pasang krujuk (bambu yang dibelah menjadi empat atau tirai bambu), dengan cara ditanam di tanah sekitar 20 Cm sesuai ukuran jaring yang akan ditanam. sekeliling jaring dilapisi karung plastik untuk menahan media lumpur.

3. Khusus budidaya belut dikolam drum, usahakan wadah terbebas dari karat semoga tidak terlalu berbau besi. selain itu, drum di cat terlebih dahulu semoga tidak berkarat. periksa jangan hingga ada kebocoran. untuk mengantisipasi awal dari kebocoran, maka penuhi drum dengan air terlebih dahulu, kemudian taruh didalam drum batang pisang yang sudah dicacah. kemudian rendam dan biarkan selama 5 hari. cacahan batang pisang berkhasiat untuk menetralisir wadah dan racun.

media pemeliharaan budidaya belut sanggup berupa tanah sawah, tanah kebun, dan tanah yang gembur. selain itu, sanggup juga disusun dari beberapa bahan, menyerupai lumpur bak yang sudah dikeringkan, pupuk sangkar (kotoran kambing, kotoran sapi, atau kotoran kerbau), pupuk kompos (daun yang sudah dibusukkan), jerami padi, cincangan batang pisang, pupuk urea, NPK, dan EM4.

belut ialah binatang yang hidup di rawa-rawa yang kondisi tanahnya gebur dan berpori. alasannya ialah itu hindarilah penggunanaan tanah liat atau tanah lempung kalau pertumbuhan belut tidak ingin terganggu.

Susunan Media Budidaya Belut Di Kolam Tembok

  • lapisan pertama berupa jerami setinggi 40 cm
  • diatas jerami ditaburi pupuk urea dan NPK secara merata, masing-masing sebanyak 5 kg.
  • diatasnya diberi tanag atau lumpur setinggi 5 cm
  • pupuk sangkar (kotoran kambing) lembap atau kering dengan ketinggian 5 cm
  • taburi dengan EM4 secara merata (standar 1 botol)
  • diatasnya diberi lapisan tanah atau lumpur setinggi 5 cm
  • cincangan batang pisang (termasuk hati dan bonggol pisang) yang masih segar dengan ketinggian 10 cm.
  • terakhir, isi kembali dengan tanah atau lumpur setinggi 15 cm.

Susunan Media Budidaya Belut Di Kolam Jaring

  • lapisan pertama berupa jerami setinggi 50 cm
  • taburi dengan pupuk urea dan NPK, masing-masing sebanyak 10 kg
  • diatasnya diberi tanah atau lumpur setinggi 5 cm
  • taburi dengan pupuk sangkar setinggi 10 cm
  • taburi dengan EM4 secara merata (standar 1 botol)
  • tutup dengan cincangan batang pisang setinggi 10 cm
  • terakhir isi dengan tanah atu lumpur setinggi 10 cm.

Susunan Media Budidaya Belut Di Drum atau Tong

  • jika tinggi drum sesudah direbahkan 60 cm, beri jerami pada setinggi 30 cm, lumpur setinggi 5 cm, dan pupuk sangkar setinggi 10 cm.
  • beri EM4 sebanyak 1/4 botol
  • cacahan batang pisang sebanyak 5 batang
  • untuk mempercepat pematangan, beri pupuk sangkar dengan perbandingan 1 : 1.
  • berikan air secukupnya.

sesudah semua media pemeliharaan tersi dalam bak tembok, bak jaring, dan bak drum, berikan air secukupnya dan diamkan atau biarkan selama 2 - 4 minggu. apabila media dikolam tersebut menjadi kering, air harus tetap diberikan alasannya ialah media tersebut sedang dalam proses fermentasi.

untuk mengetahui media untuk budidaya belut tersebut sudah matang atau belum, coba tancapkan bambu atau kayu hingga ke dasar bak dan angkat dengan pelan-pelan ke atas. bila ada gelembung yang tidak berbau dan bening, berarti media sudah matang.

sesudah media matang, air dialirkan selama 3 - 4 hari untuk menghilangkan racun, termasuk untuk bak drum. masukkan vetsin (mecin/MSG) ke dalam bak yang telah berisi air, kemudian diamkan selama satu hari dengan kondisi air tetap dialirkan.

sesudah itu, bibit-bibit belut sudah sanggup ditebar sebelum pukul 7 pagi atau sesudah pukul 5 sore. apabila proses fermentasi media di bak tembok atau di bak jaring selama 8 ahad belum matang, media tersebut harus dibalik dan ditambah pupuk SP 36, masing-masing 5 kg, atau sanggup juga diberikan larutan bokasi sebanyak 2 botol, sesudah itu air didiamkan lagi selama kurang lebih dua minggu.

di dalam bak sanggup juga ditebarkan bibit ikan yang masih lemah atau eceng gondok. hal ini dimaksudkan untuk cadangan masakan bibit belut yangbaru ditebarkan. sesudah berjalan satu bulan, berikan temulawak yang sudah diparut sebagai vitamin tambahan. misalnya, kalau ukuran bak 5 x 5 meter, berikan 1 ons temulawak yang sudah diparut dan campurkan dengan 2 liter air.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar