√ Lambang Negara Indonesia : Arti Dan Maknanya (Lengkap)
Lambang Negara Indonesia - Sebagai warga negara Indonesia yang baik, tentu kau harus mengetahui seluk beluk negara tercinta, salah satunya yaitu lambang negara Indonesia yang berupa Garuda Pancasila.
Tidak hanya simbol semata, lambang yang populer dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” ini juga mempunyai sejumlah makna pada setiap detailnya. Penggunaan Garuda Pancasila sebagai lambang negara Indonesia sendiri diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
Lambang negara tentu dibentuk dengan memasukkan nilai-nilai moral dan cita-cita di dalamnya. Begitupun dengan lambang negara Indonesia yang mempunyai maknanya tersendiri. Nah, berikut yaitu klarifikasi lengkap perihal filosofi yang terkandung dalam setiap bab Garuda Pancasila sebagai lambang negara Indonesia:
Mengapa memakai burung Garuda? Jadi, burung Garuda atau biasa juga disebut sebagai Elang Jawa, yaitu tunggangan Dewa Wisnu dalam mitologi kuno.
Pada bab tengah burung Garuda terdapat perisai yang juga mempunyai makna.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa pada bab tengah perisai terdapat kelima simbol Pancasila, di antaranya yaitu bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, serta padi dan kapas.
Pada kedua kaki burung Garuda terlihat mencengkeram sebuah pita putih bertuliskan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.” Semboyan ini dikutip dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang kala itu berasal dari patih Gadjah Mada yang ingin mendamaikan pihak Hindu dan Budha.
Bahasa yang dipakai dalam semboyan ini yaitu bahasa Sansekerta. Kata “Bhinneka” mempunyai arti beraneka ragam atau berbeda-beda, “Tunggal” berarti satu, dan “ika” yaitu itu.
Jadi, jikalau diartikan secara keseluruhan yaitu berbeda-beda namun tetap satu jua. Hal ini sesuai dengan bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, budaya, bahasa, dan agama, namun tetap bersatu.
Tidak hanya gambarnya saja yang mempunyai makna tersendiri, melainkan begitu pun dengan pemilihan warna pada setiap bagian.
Setelah mengetahui makna yang terkandung dalam lambang negara Indonesia, sekarang mari mengusut sejarah singkat perihal terbentuknya lambang negara tercinta ini.
Ide gambar burung Garuda sebagai lambang negara diprakarsai oleh Sultan Hamid II yang dikala itu menjabat sebagai Menteri Negara. Presiden Soekarno segera memberi mandat kepada Dullah untuk melukiskan burung Garuda tersebut.
Awalnya, burung Garuda digambarkan tanpa jambul sehingga menyerupai lambang negara Amerika Serikat, Bald Eagle. Presiden Soekarno pun kembali menyempurnakan gambar burung Garuda dengan penambahan jambul.
Burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia diresmikan pada 11 Februari 1950 dikala berlangsungnya Sidang Kabinet Indonesia Serikat. Hal ini mirip yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
Peraturan ini berisikan 15 pasal dimana 12 di antaranya yaitu larangan untuk menambahkan gambar, angka atau apapun itu pada lambang negara Garuda Pancasila. Jika ada yang melanggar, maka sanggup dikenakan dengan atau sanksi.
Lambang negara Indonesia berarti identitas bangsa itu sendiri. Di dalamnya terkandung makna dan cita-cita yang direpresentasikan oleh sebuah gambar. kamu, dan seluruh masyarakat Indonesia, sudah sepatutnya menyayangi apa yang ada di negeri ini, termasuk salah satunya yaitu lambang negara burung Garuda Pancasila.
Mencintainya yaitu dengan cara merawat dan senantiasa menjaga ciri khasnya. Tentu juga disertai dengan tindakan mengamalkan segala nilai nyata yang terkandung dalam lambang, mirip contohnya yaitu menerapkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dalam kehidupan sehari-hari dan juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Sumber https://www.kopi-ireng.com/
Tidak hanya simbol semata, lambang yang populer dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” ini juga mempunyai sejumlah makna pada setiap detailnya. Penggunaan Garuda Pancasila sebagai lambang negara Indonesia sendiri diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
 |
| pinterest.com |
Filosofi Lambang Negara Indonesia
Lambang negara tentu dibentuk dengan memasukkan nilai-nilai moral dan cita-cita di dalamnya. Begitupun dengan lambang negara Indonesia yang mempunyai maknanya tersendiri. Nah, berikut yaitu klarifikasi lengkap perihal filosofi yang terkandung dalam setiap bab Garuda Pancasila sebagai lambang negara Indonesia:
 |
| wikipedia |
1. Lambang Garuda
Mengapa memakai burung Garuda? Jadi, burung Garuda atau biasa juga disebut sebagai Elang Jawa, yaitu tunggangan Dewa Wisnu dalam mitologi kuno.
- Burung Garuda dipilih alasannya yaitu sifatnya yang besar lengan berkuasa dan besar, sehingga sempurna untuk menggambarkan negara Indonesia sebagai bangsa yang juga besar lengan berkuasa dan besar.
- Bagian-bagian pada badan Garuda juga mempunyai maknanya tersendiri. Sayap, paruh cakar, dan ekor melambangkan kekuatan.
- Kepala burung Garuda juga menoleh ke kanan untuk menggambarkan keberpihakan pada kebenaran. Selain itu, warna emas juga dipilih untuk menggambarkan kejayaan dan keagungan.
- Jumlah bulu pada burung garuda juga tak lepas dari filosofi. Terdapat makna hari kemerdekaan Indonesia, yaitu tanggal 17 Agustus 1945, pada tiap bulunya.
- Tanggal kemerdekaan dilambangkan dengan bulu pada masing-masing sayap yang berjumlah 17
- Bulan kemerdekaan dilambangkan dengan bulu ekor yang berjumlah 8
- dan tahun kemerdekaan dilambangkan dengan bulu leher yang berjumlah 45.
 |
| wikipedia |
2. Perisai
Pada bab tengah burung Garuda terdapat perisai yang juga mempunyai makna.
- Seperti diketahui, perisai yaitu tameng atau senjata yang berfungsi untuk melindungi diri dan juga sebagai pertahanan.
- Di tengah perisai, ada garis hitam tebal yang menggambarkan garis khatulistiwa. Hal tersebut juga menggambarkan Indonesia sebagai negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa.
- Di dalam perisai itu sendiri juga terdapat lima simbol sebagai perwujudan dari kelima sila Pancasila.
- Sedangkan warna pada perisai yaitu merah putih yang merupakan warna bendera negara Indonesia.
 |
| sekolahan.co.id |
3. Simbol Pancasila
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa pada bab tengah perisai terdapat kelima simbol Pancasila, di antaranya yaitu bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, serta padi dan kapas.
Gambar Bintang
- Gambar bintang pada bab tengah melambangkan sila pertama, yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa”. Warna emas pada bintang diibaratkan Tuhan yang menjadi penerang atau cahaya bagi kehidupan setiap umat manusia.
- Dan kelima sisi yang dimiliki bintang melambangkan lima agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Katolik.
Gambar Rantai
- Gambar rantai pada bab kanan bawah melambangkan sila kedua, yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.
- Rantai terdiri dari gelang-gelang kecil yang disusun menjadi satu sehingga membentuk sebuah rantai yang kuat. Hal ini menggambarkan hubungan insan yang harus saling membantu dan berkomunikasi satu sama lain.
- Bentuk gelang juga terdiri dari dua bentuk, yaitu persegi dan lingkaran. Bentuk persegi melambangkan seorang pria, dan bentuk bulat melambangkan seorang wanita.
Pohon Beringin
- Gambar pohon beringin pada bab kanan atas melambangkan sila ketiga, yaitu ”Persatuan Indonesia”.
- Pohon beringin yang mempunyai nama latin Ficus Benjamina in merupakan pohon yang berakar tunggal panjang. Akar berfungsi sebagai penunjang pohon dan tumbuh sangat dalam ke tanah. Hal ini mencerminkan persatuan Indonesia yang kuat.
- Akar-akar yang menggelantung pada ranting pohon beringin juga mencerminkan Indonesia yang mempunyai latar belakang dan budaya beraneka ragam, namun tetap sanggup menjaga kesatuan.
Kepala Banteng
- Gambar kepala banteng pada bab kiri atas melambangkan sila keempat, yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat budi dalam permusyawaratan atau perwakilan.”
- Sila keempat berisi perihal pengambilan keputusan yang niscaya akan lebih baik jikalau dilakukan dengan musyawarah.
- Sehingga dipilihlah kepala banteng atau lembu liar yang memang bahagia berkumpul satu sama lain.
Padi dan Kapas
- Terakhir, gambar padi dan kapas pada bab kiri bawah melambangkan sila kelima, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
- Padi mencerminkan pangan, dan kapas mencerminkan sandang sebagai kebutuhan primer setiap manusia.
- Padi merupakan flora penghasil masakan pokok masyarakat Indonesia, yaitu nasi.
- Dan kapas juga merupakan flora yang banyak tumbuh di daratan Indonesia. Simbol keduanya dipilih untuk menggambarkan persamaan status masyarakat Indonesia.
 |
| balubu.com |
4. Pita bertuliskan semboyan
Pada kedua kaki burung Garuda terlihat mencengkeram sebuah pita putih bertuliskan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.” Semboyan ini dikutip dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang kala itu berasal dari patih Gadjah Mada yang ingin mendamaikan pihak Hindu dan Budha.
Bahasa yang dipakai dalam semboyan ini yaitu bahasa Sansekerta. Kata “Bhinneka” mempunyai arti beraneka ragam atau berbeda-beda, “Tunggal” berarti satu, dan “ika” yaitu itu.
Jadi, jikalau diartikan secara keseluruhan yaitu berbeda-beda namun tetap satu jua. Hal ini sesuai dengan bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, budaya, bahasa, dan agama, namun tetap bersatu.
5. Arti warna
Tidak hanya gambarnya saja yang mempunyai makna tersendiri, melainkan begitu pun dengan pemilihan warna pada setiap bagian.
- Warna putih pada perisai kiri bawah dan kanan atas, serta pita melambangkan kesucian, kebenaran, dan kemurnian.
- Warna hitam pada kepala banteng dan latar belakang gambar bintang melambangkan keabadian. Warna merah pada perisai kiri atas dan kanan bawah melambangkan keberanian.
- Warna hijau pada pohon beringin melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
- Dan warna kuning pada burung Garuda, bintang, rantai, padi, dan kapas melambangkan kemegahan dan keluhuran.
 |
| jatengpost.com |
Sejarah Singkat Lambang Negara Indonesia
Setelah mengetahui makna yang terkandung dalam lambang negara Indonesia, sekarang mari mengusut sejarah singkat perihal terbentuknya lambang negara tercinta ini.
Ide gambar burung Garuda sebagai lambang negara diprakarsai oleh Sultan Hamid II yang dikala itu menjabat sebagai Menteri Negara. Presiden Soekarno segera memberi mandat kepada Dullah untuk melukiskan burung Garuda tersebut.
Awalnya, burung Garuda digambarkan tanpa jambul sehingga menyerupai lambang negara Amerika Serikat, Bald Eagle. Presiden Soekarno pun kembali menyempurnakan gambar burung Garuda dengan penambahan jambul.
Burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia diresmikan pada 11 Februari 1950 dikala berlangsungnya Sidang Kabinet Indonesia Serikat. Hal ini mirip yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
Peraturan ini berisikan 15 pasal dimana 12 di antaranya yaitu larangan untuk menambahkan gambar, angka atau apapun itu pada lambang negara Garuda Pancasila. Jika ada yang melanggar, maka sanggup dikenakan dengan atau sanksi.
 |
| Garuda Pancasila mirip dengan lambang Kerajaan Samudra Pasai. via myrepro.wordpress.com |
Lambang negara Indonesia berarti identitas bangsa itu sendiri. Di dalamnya terkandung makna dan cita-cita yang direpresentasikan oleh sebuah gambar. kamu, dan seluruh masyarakat Indonesia, sudah sepatutnya menyayangi apa yang ada di negeri ini, termasuk salah satunya yaitu lambang negara burung Garuda Pancasila.
Mencintainya yaitu dengan cara merawat dan senantiasa menjaga ciri khasnya. Tentu juga disertai dengan tindakan mengamalkan segala nilai nyata yang terkandung dalam lambang, mirip contohnya yaitu menerapkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dalam kehidupan sehari-hari dan juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
