Skip to main content

Cara Menanam Cabe Menurut Intensitas Cahaya, Air Dan Kondisi Tanah

Cara Menanam Cabai Berdasarkan Intensitas Cahaya

Ketika sedang berbunga, tumbuhan cabe sangat memerlukan intensitas cahaya atau penyinaran cahaya yang cukup banyak. apabila tumbuhan diteduhi oleh tumbuhan lain atau tumbuhan terlalu subur, sehingga antara cabang atau ranting yang satu dengan yang lainnya saling menaungi, pertumbuhan tumbuhan akan terhambat.

Cara Menanam Cabai Berdasarkan Intensitas Cahaya Cara Menanam Cabai Berdasarkan Intensitas Cahaya, Air Dan Kondisi Tanah

hal ini ditandai dengan pertumbuhan tumbuhan yang meninggi, daun dan batang lemas, batang berair, bunga yang dihasilkan sedikit, umur panen lebih lama, serta kualitas dan kuantitas produksi menurun.

walaupun tumbuhan cabe mendapat cahaya secara cukup, tetapi usang penyinaran hanya sebentar juga kurang baik bagi tanaman. meskipun demikian, cabe termasuk tumbuhan yang sanggup tumbuh dan berbunga baik pada tempat yang mempunyai matahari pendek (lama penyinaran pendek) maupun tempat yang mempunyai hari panjang (waktu penyinaran yang panjang).

menurut penelitian Direktorat Budi Daya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Kementrian Pertanian RI, usang penyinaran yang ideal bagi tumbuhan cabe yaitu :
1. untuk Indonesia dan negara-negara yang berada di tempat khatulistiwa ialah 10 -12 jam sehari, serta.
2. untuk tempat atau negara yang berada di sekitar 10 derajat garis Lintang Utara atau Lintang Selatan akan mendapat cahaya atau sinar matahari 11 jam 17 menit hingga 11 jam 33 menit (selisih antara 36 -74 menit lebih pendek).

dengan demikian, cabe paling ideal bila ditanam di tempat yang curah hujannya dibawah 2.000 mm pr tahun, alasannya ialah intensitas cahaya matahari yang diterima tumbuhan sanggup mencapai 60-75% sehari. bila ditanam didaerah ini, cabe akan mendapat cahaya matahari lebih dari 6-10 jam.

Cara Menanam Cabai Berdasarkan Kondisi Air


  1. air sangat penting bagi tanaman, fungsi air untuk tumbuhan antara lain sebagai berikut :
  2. pengisi cairan badan tanaman 
  3. pelarut unsur hara yang terdapat di dalam tanah
  4. membantu peresapan unsur hara (makanan) dari dalam tanah oleh akar tanaman.
  5. mengangkut unsur hara keseluruh organ tanaman
  6. membantu memperlancar metabolisme terutama pada proses fotosintesis kemudian mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bab tanaman.
  7. memancarkan aerasi udara dan suplai oksigen ke dalam tanah.

jikalau ditinjau dari tanaman, keberadaan air harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman. lahan pertanaman yang mengalami kekurangan air akan menimbulkan aerasi udara dalam tanah menjadi terganggu dan suplai oksigen dalam tanah tidak lancar.

jikalau hal ini terjadi, fungsi dan pertumbuhan akar sebagai bab tumbuhan yang penting akan berhenti. akhirnya pertumbuhan seluruh bab tumbuhan akan berhenti sehingga perkembangan menjadi tertunda, mutu dan produksi akan merosot, serta akar tumbuhan menjadi rentan terhadap serangan penyakit yang akan membawa maut bagi tumbuhan cabai  dalam waktu yang singkat.

bila lahan pertanaman mengalami kelebihan air, akan menimbulkan tanah menjadi sangat lembap dan becek. akhirnya pun sama menyerupai bila kekurangan air, yaitu aerasi udara dan suplai oksigen dalam tanah menjadi terganggu serta akar tumbuhan sanggup terjangkit penyakit amis akar yang sanggup menimbulkan maut tumbuhan cabai.

kandungan air dalam tanah harus diperhatikan dengan mempertimbangkan lokasi penanamannya. bila lahan sawah, sebaiknya cabe ditanam pada tamat ekspresi dominan hujan. sebaliknya bila tumbuhan cabe ditanam pada tegalan, sebaiknya tumbuhan cabe ditanam di tamat ekspresi dominan kemarau.

menurut pengalaman petani cabai, untuk mengatasi hal tersebut, lahan pertanaman cabe perlu dibuatkan susukan air yang mengelilingi areal tanaman.saluran air ini berfungsi sebagai penampung air hujan atau serapan air siraman sehingga tanah di lahan pertanaman tidak terlalu lembap atau basah.

pada ketika ekspresi dominan kemarau, air selokan sanggup dimanfaatkan sebagai aur siraman sekaligus menjaga biar tanah tidak menjadi kering alasannya ialah tidak mendapat air hujan.

jadi susukan air ini sangat penting, baik untuk tempat dengan curah hujan tinggi maupun tempat dengan curah hujan rendah. selain itu, susukan ini juga sangat dibutuhkan oleh cabe yang ditanam di areal persawahan atau tegalan.

Cara menanam Cabai Berdasarkan Kondisi Tanah

tanah merupakan tempat tumbuh tanaman, oleh alasannya ialah itu, tanah harus subur dan kaya akan materi organik biar tumbuhan tumbuh dengan baik. tumbuhan cabe lebih sesuai ditanam pada jenis tanah andosol yang kaya akan materi organik. akan tetapi, untuk jenis cabe paprika justru lebih cocok ditanam pada jenis tanah latosol dan regosol.

1. Tanah Dengan Unsur Hara

tanah yang memenuhi syarat untuk menanam cabe ialah tanah yang menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. unsur hara yang dibutuhkan ialah sanggup digolongkan sebagai berikut :
a. Zat Organik
zat organik disini berarti zat dalam bentuk karbohidrat, protein dan lemak. ketiganya dibuat sendiri oleh tumbuhan melalui proses asimilasi zat arang (CO₂). dalam proses asimilasi ini terdapat tiga unsur penting, yaitu energi (sinar matahari), air, dan CO₂. ketiganya akan melaksanakan proses oksidasi dalam badan tumbuhan sehingga bermetamorfosis energi yang dibutuhkan tanaman.

b. Zat Mineral
mineral merupakan zat perhiasan dalam pembentukan zat organik. berikut ini beberapa mineral yang dibutuhkan oleh tanaman.
  1. bahan baku zat organik (karbohidrat dan lemak) menyerupai zat asam arang (CO₂), oksigen (O₂), dan hidrogen dalam molekul air (H₂O).
  2. zat primer menyerupai nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) sebagai materi perhiasan pembekuan protein.
  3. zat sekunder menyerupai kapur (Ca), Magnesium (Mg), dan sulfur (S)
  4. zat mikro menyerupai barium (Ba), seng (Zn), pumblum (Pb), mangan (Mn), garam kobalt(Co), dan Molybdenum(Mo).


dari zat-zat mineral tersebut yang sebagian besar terkandung dalam tanah ialah zat primer dan sekunder yang disebut juga dengan unsur makro serta zat mikro yang disebut unsur mikro.

sementara itu kandungan materi baku diperoleh dari udara dan air. jadi meskipun unsur makro dan mikro sudah ada dalam tanah, tanah harus diolah terlebih dahulu biar sirkulasi udara dan peresapan air dalam tanah menjadi lancar. dengan demikian kebutuhan CO₂, O₂, H₂O sanggup terpenuhi.

2. Tanah Dan Pupuk

bila unsur makro dan mikro tidak tersedia dalam tanah dengan jumlah yang cukup, maka dibutuhkan materi tambahan berupa pupuk, baik pupuk alam (organik) maupun pupuk buatan (anorganik). alasannya ialah bersifat sebagai materi tambahan, pemberiannya melalui tanah harus diadaptasi dengan kondisi hara dalam tanah.

pertolongan pupuk tanpa ukuran akan berdampak negatif ad tanah yang akhirnya kuat pada tanaman.selain efek diatas, efek negatif lainnya akan muncul bila pertolongan pupuknya tidak tepat. biasanya pupuk diberikan ke tumbuhan dengan cara mencampur menjadi satu beberapa jenis pupuk. bila cara pencampurannya kurang tepat, jenis pupuk tertentu sanggup hilang atau menguap akhir reaksi kimia yang terkandung dalam pupuk.

mengenai hal tersebut, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencampur pupuk untuk tumbuhan cabe :

1. kandungan nitrogen dalam pupuk yang mengandung amonium (ZA dan Urea) akan hilang bila dicampur dengan kapur, kerikil fosfat, dan kalsium sianamida. hal itu terjadi alasannya ialah nitrogen bermetamorfosis gas amoniak.

2. bila air yang mengandung fosfat disiramkan dalam kapur, bentuk kapur akan bermetamorfosis bentuk yang tidak larut, yaitu dikalsium fosfat dan trikalsium fosfat.

3. bila jenis pupuk tertentu dicampur dengan jenis pupuk lain yang bersifat higrokopis (urea), sebaiknya adonan ini segera dipakai ketika selesai pencampuran.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar