Cara Budidaya Markisa
Cara budidaya markisa - Markisa artinya tipe tumbuhan buah yg masuk dalam genus Passiflora. Markisa bersumber dari daerah sub tropis dan tropis Amerika.
Nama lain dari tumbuhan Markisa yaitu Chanh leo (Vietnam) maracuyá (Spanyol), Passion Fruit (Inggris), Granadilla (Amerika Selatan dan Afrika Selatan), maracujá (Portugis), Pasiflora (Israel), dan Lilikoʻi (Hawaii) .
Yang di maksud dengan buah pada buah markisa artinya pulp yaitu sebuah lapisan yg melapisi biji. Buah markisa memiliki kulit buah yg tipis yg keras dan gampang di pecahkan saat belia dan saat telah masak akan lentur. Dalam rongga buah tersedia puluhan biji buah, biji buah tersebut berwarna hitam dan dilapisi pulp tipis yg memiliki warna putih, kuning muda, alias oranye. Pulp akan terus tebal apabila ukuran buahnya terus besar dengan keharuman dan keasaman tinggi.
Baca juga : Cara budidaya alpukat
Di Indonesia ada 2 jenis buah markisa yaitu markisa ungu yang hidup di dataran tinggi dan markisa kuning yang hidup daerah dataran rendah. Di daerah Sumatera Barat, tersedia varian markisa yg disebut markisa bagus (passiflora edulis forma flavicarva).
Markisa memiliki tak sedikit kandungan gizi yg tidak mengecewakan tak sedikit dan juga fungsi yg tidak mengecewakan banyak. Oleh alasannya yaitu itu, tak sedikit orang-orang yg mencoba peruntungan dengan melaksanakan budidaya tumbuhan buah ini. Berikut artinya tutorial budidaya markisa:
A. Syarat Tumbuh
Karena tergolong tumbuhan subtropis, apabila tumbuhan markisa di tanam di Indonesia jadi wajib di tanam pada daerah yg memiliki ketinggian kurang lebih 800 mdpl hingga 1500 mdpl dengan curah hujan minimal kurang lebih 1200 mm/tahun, kelembaban kurang lebih 80%-90%, memiliki suhu kurang lebih 20°C-30°C dan tak memiliki tak sedikit angin.
Tanah yg baik untk menanam tumbuhan markisa artinya tanah yg gembur dan mengandung tidak mengecewakan tak sedikit materi organik dengan pH alias derajat keasaman tanah kurang lebih 6,5 hingga 7,5 dan memiliki drainase yg baik. Apabila tanah pada lahan tanam terlalu masam, jadi dapat dilakukan pengapuran menggunakan dolomit supaya pH tanah stabil.
B. Persiapan Bibit
Tanaman markisa yg umum dibudidayakan artinya tipe markisa ungu (passiflora edulis), tetapi tipe ini memiliki batang yg kecil, mamiliki perakaran yg dangkal dan tak tahan kepada nematoda. Selain itu juga tipe markisa kuning (passiflora flavicarva), tipe ini memiliki batang yg agak besar, memiliki perakaran yg dalam, tahan kepada nematoda, tetapi buahnya memiliki rasa yg lebih asam dan sari buahnya lebih sedikit sehingga tak lebih disukai.
Pembibitan tumbuhan markisa mulai dilakukan pengembangan menggunakan teknik sambung antara markisa ungu dan markisa kuning dengan markisa ungu sebagai batang atas dan markisa kuning sebagai batang bawah.
C. Persiapan Lahan Tanam
Lahan yg akan digunakan untuk menanam diolah terlebih dahulu dari mulai pencucian lahan hingga lahan siap tanam. seusai lahan berakhir diolah, selanjutnya buatlah celah tanam dengan ukuran kurang lebih 50 cm x 50 cm x 50 cm.
D. Penanaman Markisa
Markisa ditanam dengan jarak tanam kurang lebih 2 meter x 5 meter. Dalam 1 hektar lahan, biasanya ditamani kurang lebih 1000 pohon markisa. Karena tumbuhan markisa artinya tumbuhan merambat, jadi butuh diberi tiang rambat.
E. Pemupukan Tanaman
Pemupukan dilakukan dengan interval 3 kali dalam setahun (November hingga Mei). Pupuk yg digunakan yaitu berupa pupuk makro semacam Urea, TSP dan KCl dengan takaran masing masing kurang lebih 800-900 gram, 60-120 gram dan 800-1200 gram per pohon per tahun bergantung pada umur tanaman. Selain itu, perbuat pemupukan dengan pupuk organik sebagai pupuk dasar dengan takaran kurang lebih 40 kg/pohon/tahun.
Baca juga : Cara menanam dan merawat bunga bromelia untuk tumbuhan hias di rumah
F. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan yg dilakukan berupa penyiangan, irigasi dan pemangkasan.
Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma yg tumbuh di kurang lebih tumbuhan supaya unsur hara yg diharapkan tumbuhan markisa tak terambil oleh gulma tersebut.
Pengairan
Lakukan sumbangan air dengan cara teratur pada tumbuhan teruta, pada saat tumbuhan berbunga dan berbuah. Pemberian air meningkat saat mendekati pematangan buah alasannya yaitu apabila kekurangan air, buah yg dihasilkan akan berkerut dan rontok sebelum masak.
Pemangkasan Tanaman
Pemangkasan ini dilakukan untuk menghasilkan tunas gres daerah dimana bunga muncul. Pemangkasan tersebut dilakukan segera seusai selei pemanenan.
H. Pemanenan Markisa
Tanaman yg bersumber dari biji akan mulai berbuntut seusai berusia kurang lebih 9 – 10 bulan, sedangkan tumbuhan yg bersumber dari stek akan mulai berbuntut pada kurang lebih umur 7 bulan. Buah yg telah matang akan berubah warna yg tadinya hijau belia akan menjadi ungu bau tanah (edulis) alias kuning (flavicarpa). Buah akan matang kurang lebih 70 – 80 hari seusai masa pembungaan. Buah matang akan terlepas dari tangkainya dan jatuh ke tanah.
Demikian postingan pembahasan tentang”7 Panduan Lengkap Cara Budidaya Markisa Agar Cepat Berbuah“, supaya bermanfaat. Sumber https://tanamanlotim.blogspot.com/
Nama lain dari tumbuhan Markisa yaitu Chanh leo (Vietnam) maracuyá (Spanyol), Passion Fruit (Inggris), Granadilla (Amerika Selatan dan Afrika Selatan), maracujá (Portugis), Pasiflora (Israel), dan Lilikoʻi (Hawaii) .
Yang di maksud dengan buah pada buah markisa artinya pulp yaitu sebuah lapisan yg melapisi biji. Buah markisa memiliki kulit buah yg tipis yg keras dan gampang di pecahkan saat belia dan saat telah masak akan lentur. Dalam rongga buah tersedia puluhan biji buah, biji buah tersebut berwarna hitam dan dilapisi pulp tipis yg memiliki warna putih, kuning muda, alias oranye. Pulp akan terus tebal apabila ukuran buahnya terus besar dengan keharuman dan keasaman tinggi.
Baca juga : Cara budidaya alpukat
Di Indonesia ada 2 jenis buah markisa yaitu markisa ungu yang hidup di dataran tinggi dan markisa kuning yang hidup daerah dataran rendah. Di daerah Sumatera Barat, tersedia varian markisa yg disebut markisa bagus (passiflora edulis forma flavicarva).
Markisa memiliki tak sedikit kandungan gizi yg tidak mengecewakan tak sedikit dan juga fungsi yg tidak mengecewakan banyak. Oleh alasannya yaitu itu, tak sedikit orang-orang yg mencoba peruntungan dengan melaksanakan budidaya tumbuhan buah ini. Berikut artinya tutorial budidaya markisa:
A. Syarat Tumbuh
Karena tergolong tumbuhan subtropis, apabila tumbuhan markisa di tanam di Indonesia jadi wajib di tanam pada daerah yg memiliki ketinggian kurang lebih 800 mdpl hingga 1500 mdpl dengan curah hujan minimal kurang lebih 1200 mm/tahun, kelembaban kurang lebih 80%-90%, memiliki suhu kurang lebih 20°C-30°C dan tak memiliki tak sedikit angin.
Tanah yg baik untk menanam tumbuhan markisa artinya tanah yg gembur dan mengandung tidak mengecewakan tak sedikit materi organik dengan pH alias derajat keasaman tanah kurang lebih 6,5 hingga 7,5 dan memiliki drainase yg baik. Apabila tanah pada lahan tanam terlalu masam, jadi dapat dilakukan pengapuran menggunakan dolomit supaya pH tanah stabil.
B. Persiapan Bibit
Tanaman markisa yg umum dibudidayakan artinya tipe markisa ungu (passiflora edulis), tetapi tipe ini memiliki batang yg kecil, mamiliki perakaran yg dangkal dan tak tahan kepada nematoda. Selain itu juga tipe markisa kuning (passiflora flavicarva), tipe ini memiliki batang yg agak besar, memiliki perakaran yg dalam, tahan kepada nematoda, tetapi buahnya memiliki rasa yg lebih asam dan sari buahnya lebih sedikit sehingga tak lebih disukai.
Pembibitan tumbuhan markisa mulai dilakukan pengembangan menggunakan teknik sambung antara markisa ungu dan markisa kuning dengan markisa ungu sebagai batang atas dan markisa kuning sebagai batang bawah.
C. Persiapan Lahan Tanam
Lahan yg akan digunakan untuk menanam diolah terlebih dahulu dari mulai pencucian lahan hingga lahan siap tanam. seusai lahan berakhir diolah, selanjutnya buatlah celah tanam dengan ukuran kurang lebih 50 cm x 50 cm x 50 cm.
D. Penanaman Markisa
Markisa ditanam dengan jarak tanam kurang lebih 2 meter x 5 meter. Dalam 1 hektar lahan, biasanya ditamani kurang lebih 1000 pohon markisa. Karena tumbuhan markisa artinya tumbuhan merambat, jadi butuh diberi tiang rambat.
E. Pemupukan Tanaman
Pemupukan dilakukan dengan interval 3 kali dalam setahun (November hingga Mei). Pupuk yg digunakan yaitu berupa pupuk makro semacam Urea, TSP dan KCl dengan takaran masing masing kurang lebih 800-900 gram, 60-120 gram dan 800-1200 gram per pohon per tahun bergantung pada umur tanaman. Selain itu, perbuat pemupukan dengan pupuk organik sebagai pupuk dasar dengan takaran kurang lebih 40 kg/pohon/tahun.
Baca juga : Cara menanam dan merawat bunga bromelia untuk tumbuhan hias di rumah
F. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan yg dilakukan berupa penyiangan, irigasi dan pemangkasan.
Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma yg tumbuh di kurang lebih tumbuhan supaya unsur hara yg diharapkan tumbuhan markisa tak terambil oleh gulma tersebut.
Pengairan
Lakukan sumbangan air dengan cara teratur pada tumbuhan teruta, pada saat tumbuhan berbunga dan berbuah. Pemberian air meningkat saat mendekati pematangan buah alasannya yaitu apabila kekurangan air, buah yg dihasilkan akan berkerut dan rontok sebelum masak.
Pemangkasan Tanaman
Pemangkasan ini dilakukan untuk menghasilkan tunas gres daerah dimana bunga muncul. Pemangkasan tersebut dilakukan segera seusai selei pemanenan.
H. Pemanenan Markisa
Tanaman yg bersumber dari biji akan mulai berbuntut seusai berusia kurang lebih 9 – 10 bulan, sedangkan tumbuhan yg bersumber dari stek akan mulai berbuntut pada kurang lebih umur 7 bulan. Buah yg telah matang akan berubah warna yg tadinya hijau belia akan menjadi ungu bau tanah (edulis) alias kuning (flavicarpa). Buah akan matang kurang lebih 70 – 80 hari seusai masa pembungaan. Buah matang akan terlepas dari tangkainya dan jatuh ke tanah.
Demikian postingan pembahasan tentang”7 Panduan Lengkap Cara Budidaya Markisa Agar Cepat Berbuah“, supaya bermanfaat. Sumber https://tanamanlotim.blogspot.com/