Sejarah Perkembangan Cabe Dan Manfaat Cabe Untuk Obat
Sejarah Perkembangan Cabai Dan Manfaat Cabai Untuk Obat
Mengenal Cabai - Selain sebagai bumbu masakan, cabe juga sanggup dimanfaatkan untuk materi obat-obatan. cabe juga sudah semenjak usang dikenal sebagai bumbu yang memperlihatkan rasa pedas pada aneka masakan. bahkan ada sebagian orang yang memanfaatkan tanaman cabe sebagai obat. tanaman cabe bahwasanya terdiri dari hampir 20-an species. namun secara umum cabe sanggup dibedakan atau dikelompkan menjadi dua kelompok, yaitu cabe besar dan cabe kecil (rawit).
dalam perkembangannya telah ditemukan ratusan varietas cabe yang tumbuh di banyak sekali belahan dunia. walaupun pada awalnya dikembangkan oleh negara-negara di Eropa, tetapi produsi cabe dunia ketika ini justru tidak terpusat di Eropa, melainkan di daerah-daerah tropis yang jauh dari benua hambar tersebut.
Sejarah Perkembangan Cabai
tanaman cabe (Capsium sp.) berasal dari tempat Amerika bab selatan. cabe yang sudah dikenal oleh penduduk orisinil di Amerika (Indian) semenjak masa prasejarah ini, ternyata tidak hanya dimanfaatkan untuk bumbu masakan,melainkan juga sebagai sarana untuk melaksanakan upacara adat.
bahkan, buah cabe renta yang warnanya sudah merah kecoklatan dijadikan hidangan istimewa dalam suatu perjamuan yang dihadiri pra ketua suku India Aztec. menginjak tahun 5200-3400 Sebelum Masehi, orang-orang Indian itu mulai membudidayakannya. konon budidaya dilakukan dengan cara mencangkok atau menyetek. dari hasil budidaya ini, cabe menyebar ke seluruh Benua Amerika dan balasannya menyebar keseluruh Benua.
tanaman cabe kemudian ditemukan oleh Christoper Columbus. seorang petualang dunia berkebangsaan Spanyol yang merupakan penemu Benua Amerika.
Columbus menemukan tanaman cabe ketika tim ekspedisi yang dipimpinnya mendarat di suatu derah berhawa panas di Selatan Meksiko. tempat tersebut ialah Guanahani yang kini merupakan wilayah dari San Salvador, Amerika Tengah.
sehabis itu, Columbus memperkenalkan temuannya tersebut ke negara-negara lain di Benua Eropa. Spanyol dan Portugis merupakan negara yang kemudian membuatkan tanaman cabe tersebut. kedua negara tersebut menyebarluasakan cabe ke wilayah kolonialnya atau wilayah yang pernah dikunjungi untuk melaksanakan perdagangan rempah-rempah.
negara kolonial yang dikunjungi untuk melaksanakan perdagangan rempah-rempah itu antara lain : India, china, Korea, Jepang, Filipina, Malaka, dan tentunya Indonesia. sementara itu, penyebarluasan ke India dipekirakan tahun 1493 -1498. kini , cabe menjadi komoditas ekspor utama India ke seluruh dunia.
Indonesia sendiri mengenal cabe untuk pertama kalinya sekitar periode ke 15-16 dari para penjajah Portugis. semenjak itu cabe mulai berkembang pesat di Indonesia. masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, sudah terbiasa memanfaatkan buah cabe sebagai bumbu dan daunnya sebagai obat luar.
masyarakat Jawa menyebut daun cabe dengan nama Gedong sabrang (daun tanaman dari seberang) yang artinya tanaman cabe memang bukan tanaman orisinil dari negri sendiri, melainkan dari negri lain. sampai ketika ini cabe telah dikembangkan sebagai bumbu banyak sekali jenis masakan, mulai dari sambal terasi Jawa, sambal belado Padang atau rica-rica Manado, ditambah lagi lawar Bali.
penyebarluasan lewat benih atau biji diduga dilakukan secara tidak sengaja oleh burung-burung liar. burung-burung ini memakan buah tanaman cabai. kemudian burung itu terbang dan hinggap di manapun burung itu mau.
melalui kotoran itulah, cabe tersebar luas. oleh alasannya ialah itu, cabe juga sering disebut sebagai bird pepper atau cabe burung. di Indonesia cabe ini yang dikenal sebagai cabe kecil atau cabe rawit (capsicum frustescens).
mengenai ini ada gosip lain yang menyebutkan bahwa jenis cabe yang dimaksudkan tersebut merupakan cabe liar yang berjulukan latin C.baccatum var.pendulum atau C.pendulum. buah cabe jenis ini tidak gampang gugur walaupun sudah matang, sedangkan bijinya berwarna agak kemerah-merahan.