Syarat Tumbuh Tanaman Cabe Menurut Ketinggian Tempat, Iklim Dan Curah Hujan
Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Berdasarkan Ketinggian Tempat, Iklim Dan Curah Hujan
Menanam Cabai Dan Syarat Tumbuh Cabai - Syarat Tumbuh Cabai walaupun cenderung bersifat adaptif terhadap banyak sekali lingkungan tumbuh, tumbuhan cabe tetap memerlukan persyaratan tertentu semoga sanggup diproduksi secara maksimal. kalau ditelusuri dari asal-usulnya, sanggup dinyatakan bahwa cabe lebih cocok ditanam di kawasan yang beriklim tropis yang secara pribadi dilalui oleh garis khatulistiwa.
beberapa negara atau kawasan lain yang berada sempurna di kawasan garis khatulistiwa ialah Peru, Kolumbia, Brazil, Gabon, Zaire, Uganda, Kenya, Somalia, dan Indonesia.
namun dalam perkembangannya, negara-negara penghasil cabe terbesar justru berasal dari kawasan lain menyerupai India, Spanyol, Meksiko, dan Mesir. bahkan beberapa diantaranya merupakan kawasan dengan iklim subtropis dan sedang.
uraian diatas memperlihatkan bahwa tumbuhan cabe cenderung gampang menyesuaikan diri (adaptif) terhadap kawasan tumbuh yang baru, sehingga penyebarluasannya bisa melintasi banyak sekali iklim. daeri kawasan dua animo (kemarau dan hujan) hingga ke kawasan subtropis dan kawasan dengan empat animo (dingin, semi, gugur dan panas).
di kawasan subtropis sendiri, tumbuhan cabe dibudidayakan tidak hanya di areal tegalan, melainkan juga di persawahan, dataran rendah, dan dataran tinggi. dan waktu penanaman pun sanggup dilakukan pada animo kemarau dan animo hujan.
meskipun demikian, tumbuhan cabe memerlukan persyaratan tertentu semoga sanggup tumbuh dan memperlihatkan hasil yang terbaik, dari sekian persyaratan tumbuh cabai, namun beberapa persyaratan tersebut diantaranya ialah : berdasarkan ketinggian tempat, iklim dan curah hujan.
Syarat Tumbuh Cabai Berdasarkan Ketinggian Tempat
ketinggian suatu kawasan dari permukaan maritim (DPL) memilih jenis cabe yang akan ditanam, ketinggian dari suatu kawasan akan besar lengan berkuasa terhadap suhu udara di sekitarnya. setiap kenaikan setinggi 100 m akan menimbulkan penurunan suhu udara sebesar 0,57 - 1 derajat Celsius. begitu pula sebaliknya.
hasil produksi cabe paprika yang ditanam di kawasan dataran rendah dengan suhu udara tinggi akan mengecewakan hasilnya. jenis cabe yang tidak pedas ini sangat membutuhkan kawasan yang suhu udaranya rata-rata 21-27 derajat Celsius pada siang hari. dan 13-16 derajat Celsius pada malam hari.
berbeda dengan cabe lainnya selain cabe paprika, pada suhu udara dibawah 13-15 derajat Celsius hasil buahnya kurang baik. bahkan pada suhu yang sangat rendah (dibawah 13 derajat Celsius), pertumbuhan tumbuhan akan terhambat, sementara itu, suhu udara yang terlampau panas atau mencapai diatas 32 derajat Celsius menimbulkan hasil cabe kurang memuaskan.
untuk cabe merah relatif tetap sanggup tumbuh ideal dan berproduksi maksimal pada banyak sekali daerah, mulai dari dataran rendah, hingga dataran tinggi atau kawasan pegunungan. sebagai contoh, di Bobotsari (Purbalingga, Jawa Tengah) dari Batu (Malang-Jawa Timur), cabe merah sanggup tumbuh dengan baik walaupun ketinggian kawasan tersebut rata-rata 900 m DPL (suhu udaranya 19-24 derajat Celsius).
Syarat Tumbuh Cabai Berdasarkan Iklim
curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembapan udara di suatu tempat tumbuh tanaman. hal tersebut sanggup menimbulkan peningkatan intensitas basil Pseudomonas solanacearum yang merupakan basil penyebab penyakit layu basil atau layu akar.
selain itu, kelembapan udara yang tinggi juga menimbulkan peningkatan cendawan atau jamur yang merupakan penyebab penyakit antrak atau antraknosa (Gloeosporium.sp).
curah hujan yang tinggi yang dianggap sesuai untuk cabe yaitu 600-1.250 mm per tahun, atau 50-105 mm per bulan. namun, sumber lain menyebutkan bahwa curah hujan 1.500 -2.500 mm per tahun secara merata dan turunnya tidak terlalu deras. alasannya hujan yang turunnya terlalu deras akan menciptakan bunga cabe menjadi rontok alasannya serangga penyerbuk tidak bisa melaksanakan acara penyerbukan.
kelembapan udara sanggup diketahui dari lamanya bulan berair dan bulan kering. berdasarkan Schmidt dan Ferguseon, lamanya bulan kering dan bulan berair di Indonesia dibagi dalam delapan kawasan tipe hujan. kemudian memilih tipe yang paling cocok untuk pertanaman cabe sanggup berpatokan pada kawasan yang sudah tercatat sebagai pusat produksi cabai.
Syarat Tumbuh Cabai Berdasarkan Pola Umum Curah Hujan
di Indonesia, dikenal adanya sistem pola umum curah hujan. dengan adanya pengetahuan wacana pola umum curah hujan, petani sanggup mengetahui wacana acara petani di kawasan atau wilayah lain menanam cabai.
selain itu, petani juga sanggup mengetahui gambarantentang waktu animo tanam raya cabe berlangsung di masing-masing kawasan atau wilayah tertentu. pola umum tersebut ialah sebagai berikut :
Pola Umum Curah Hujan Di Indonesia
1. pantai barat Indonesia selalu mempunyai curah hujan lebih tinggi dibandingkan dengan panati timur
2. Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT merupakan barisan pulau-pulau yang berderet dari barat ke timur dan hanya dipisahkan oleh selat-selat yang sempit, penampakannya menyerupai pulau. oleh alasannya itu, wilayah paling timur (NTT) mempunyai curah hujan lebih kecil dibandingkan dengan wilayah paling barat (pantai barat Jawa Barat atau Selat Sunda).
3. semakin ke timur, curah hujan semakin rendah dan sebaliknya, semakin ke barat curah hujan semakin tinggi. demikian juga dengan dataran suatu wilayah, semakin naik, curah hujan semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya.
4. dari pengamatan yang dilakukan, kawasan Baturaden di lereng Gunung Selamet, yang berada di kawasan 400-1000 m DPL, curah hujannya mencapai 7.069 mm per tahun. sementara itu, Kota Palu (Sulawesi Tengah), yang berada pada dataran antara 0-100 m DPL, merupakan kawasan paling kering di Indonesia dengan curah hujan hanya sekitar 547 mm per tahun.
5. ketika mulai turunnya hujan juga bergeser dari barat ke timur :
pantai barat Pulau Sumatera hingga Bengkulu, menerima hujan paling banyak pada bulan November.
Lampung, Bangka, yang letaknya sedikit ke Timur, menerima hujan terbanyak pada bulan Desember
Jawa (utara), Bali, NTB, NTT, dan yang letaknya ke timur lagi, menerima hujan terbanyak pada bulan Januari- Februari.
6. Sulawesi Selatan penggalan timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah mempunyai animo hujan yang berbeda, yaitu Mei-Juni. jadi ketika penggalan lain di Indonesia sedang mengalami animo kering. batas diketiga wilayah itu justru sedang mengalami animo hujan. batas hujan wilayah Indonesia Timur kira-kira terdapat pada 120 derajat bujur timur.