Skip to main content

Peluang Bisnis Untuk Perempuan Di 2019 Tanpa Biaya Start-Up

Ulasan wacana "Peluang bisnis untuk perempuan tanpa biaya start-up, menguntungkan dan gampang dijalankan" yang pastinya modal sedikit, apa sajakah itu? Mari kita bahas bersama! - Bagi wirausahawan perempuan (pemula) yang hanya mempunyai sedikit atau tidak ada uang tunai untuk memulai bisnis, atau tidak ada Bank, investor, dan pemberi pinjaman, alasannya ialah secara umum perempuan lebih sulit dalam hal persyaratan pinjaman dan peringkat persetujuan daripada pada mereka para pria. Faktanya, pria, pada umumnya, sering mendapatkan lebih banyak dukungan budaya dan dorongan dari masyarakat ketimbang wanita.

Tapi damai saja! Masih ada berbagai peluang yang sanggup menghasilkan uang, atau setidaknya sanggup mengatakan penghasilan aksesori yang sanggup membantu Anda menyisihkan dana awal Anda sendiri untuk bisnis yang lebih besar, lebih berkelanjutan di kemudian hari.

Meskipun kebanyakan orang tahu, untuk menghasilkan uang, berinvestasi dalam bisnis baru, tentu membutuhkan uang, waktu dan semangat baru.

Seperti halnya bisnis apa pun, semakin banyak waktu dan upaya yang Anda lakukan, semakin banyak pula pendapatan yang sanggup Anda peroleh. Ingatlah! Meski Anda kekurangan semua dana yang Anda butuhkan untuk meningkatkan bisnis ke tingkat yang lebih tinggi, tapi seharusnya tidak menghalangi Anda untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada.

Peluang bisnis untuk perempuan tanpa biaya start Peluang Bisnis Untuk Wanita di 2019 Tanpa Biaya Start-Up

Beberapa daftar bisnis ini memperlihatkan pembayaran melalui PayPal; yang lain membutuhkan rekening bank tempat pembayaran sanggup disetorkan.

Berikut ialah tiga cara umum untuk mendapatkan penghasilan tanpa harua mengumpulkan inventaris barang:

1. Menulis Artikel Online


Ini ialah cara yang cukup bagus, meski penghasilannya tidak begitu banyak. Tapi setidaknya, cara ini gampang dilakukan, Anda hanya cukup mendaftar dan mengirimkan artikel di situs-situs yang memperlihatkan bayaran bagi siapa saja yang bersedia menulis di situsnya.

Semakin banyak kemudian lintas yang Anda arahkan ke halaman artikel yang diterbitkan, semakin banyak pula uang yang Anda hasilkan.

Diperlukan keterampilan menulis yang solid dan pengetahuan wacana topik yang Anda tulis (tidak asal menulis).

Beberapa situs yang sanggup Anda kunjungi, dan mulailah untuk menulis disana!

Vebma.com


Situs menulis artikel online dibayar yang pertama ialah Vebma.com. Cocok buat yang masih pemula dalam dunia tulis menulis, maka ada baiknya mencoba situs menulis artikel online dibayar yang satu ini. Dalam penerimaan artikel, peraturan di situs ini terbilang sangat longgar dibandingkan situs yang lain.

Di situs ini cukup menuliskan apa yang Anda ketahui saja. Jika merasa kurang atau kurang banyak materi, maka sanggup browsing terlebih dulu di internet, kemudian merangkumnya dan menjadikanya sebuah artikel. Selama artikel bukan hasil copy paste dari website lain, maka sanggup dipastikan artikel akan diterima.

Jika goresan pena memang layak dan bebas dari copy paste, maka goresan pena akan segera diterbitkan. Setiap artikel yang berhasil terbit, akan dibayar -+ Rp.10.000 per artikel.

Sedangkan untuk minimal payout di Vebma yaitu Rp.500.000.

Nulis.co.id


Berdasarkan data yang saya ambil dari situs klikmania.net, katanya sih menulis disini tidak semudah di Vebma, situs ini mengharuskan setiap artikel yang masuk harus dimoderasi terlebih dahulu. Adapun waktu moderasinya yakni sekitar 7 hari. Jika dalam jangka 7 hari, goresan pena belum terbit, berarti goresan pena tersebut ditolak dan tidak akan diterbitkan oleh tim nulis.co.id.

UC News


UC News ialah salah satu aplikasi berbasiskan info yang tergabung dengan anak perusahaan Alibaba Group. Perusahaan ini juga mempunyai UC Browser, yang sangat banyak diminati di Indonesia. Adapaun pemiliknya ialah Jack Ma, salah satu orang terkaya di dunia.

Untuk mendaftar di aplikasi ini juga agak sulit kalau dibandingkan dengan situs lainnya. Untuk akun perorangan, calon penulis diharuskan untuk mengirimkan nomor KTP dan mengupload foto identitas yang di daftarkan.

Babe


Babe ialah sebuah aplikasi smartphone yang berbasiskan berita, sama halnya dengan UC News. Aplikasi yang satu ini juga sangat banyak digemari oleh para penulis lepas online. Pendapatan yang dihasilkan dari Babe memang tidak main – main dan tidak mengecewakan tinggi.

Berdasarkan informasi yang saya ambil di internet, katanya sih, untuk satu artikel saja sanggup mendapatkan Rp.100.000, dengan syarat artikel berkualitas dan menarik untuk dibaca.

Untuk selebihnya wacana "situs menulis artikel dibayar" akan saya bahas di lain waktu!

2. Merchandising online tanpa inventaris dan tanpa biaya awal


Ini semua serpihan dari ilmu desain toko. Pasalnya, tata letak toko yang sempurna sanggup meningkatkan penjualan, meningkatkan loyalitas dan membantu pelanggan menemukan apa yang mereka inginkan dengan lebih cepat.

Organisasi dan tata letak produk mempunyai efek besar pada apa dan bagaimana pelanggan membeli.

Untuk sanggup memanfaatkan peluan ini, Anda sanggup memakai alat online menyerupai Café Press, disana Anda sanggup mengunggah gambar dan mendesain pakaian serta produk gres secara gratis.

Anda juga sanggup memesan produk Anda sendiri atau hanya menciptakan etalase untuk dijelajahi orang. Anda tidak perlu mempertahankan inventaris apa pun alasannya ialah CafePress mencetak item sesuai usul ketika dipesan.

3. Menerbitkan buku


Banyak orang menganggap  menerbitkan buku ialah pekerjaan sulit dan birokrasinya panjang. Sebenarnya kalau tahu langkah-langkahnya, bukan tidak mungkin Anda sanggup menerbitkan sebuah buku.

Jangan pikir sulit! Lihat keuntungannya saja! Dengan menulis buku, ini akan membantu merek Anda, sebagai spesialis di bidang Anda (menulis).

Apakah Anda tertarik? dan Apa saja yang harus Anda lakukan?

Berikut ialah data yang saya ambil dari situs "Edukasi Kompas.com" yang ditulis oleh saudara A Bobby Pr.

Mau Menerbitkan Buku? Gampang, Anda Pasti Bisa!


Cara Menulis | Menerbitkan Buku


Ikuti langkah-langkah "cara menulis dan menerbitkan buku", yang saudara Bobby berikan!

Kumpulkan bahan


Pertama-tama, harus mengumpulkan segala materi yang berkaitan dengan tema tulisan. Pengumpulan materi sanggup dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan, studi pustaka, atau adonan ketiga cara tersebut.

Misalkan, mau menulis wacana "Pulau Morotai", Raja Ampat atau tempat lainnya. Sebelum Anda berangkat ke tempat itu, coba kumpulkan segala materi dari buku, internet, brosur, film, dll wacana tempat itu. Sehingga ketika di lokasi kita sudah punya pengetahuan memadai dan tinggal menggali lebih dalam lagi.

Di lokasi, coba melaksanakan pengamatan wacana obyek wisata, tempat-tempat kramat, bangunan-bangunan bersejarah, kuliner, upacara adat, dll.

Wawancara dengan tokoh setempat atau masyarakat di sekitar lokasi akan menciptakan goresan pena menjadi menarik. Minimal sanggup dipakai untuk kutipan pribadi dalam tulisan. Semua dicatat supaya materi terkumpul sebanyak mungkin.

Bahasa jurnalistik


Tentu untuk menerbitkan buku perlu ada naskah yang ditulis. Anda sanggup meminjam cara wartawan dalam menulis laporan dengan memakai bahasa jurnalistik.

Ragam goresan pena ini mempunyai sifat singkat, sederhana, padat, lugas, imajinatif, demokratis, dan menarik.

Dengan memakai bahasa jurnalistik, siapa pun sanggup memahami laporan yang dibentuk wartawan meskipun tidak mempunyai pendidikan tinggi atau menguasasi bidang ilmu tertentu.

Untuk mempelajari bahasa jurnalistik, banyak buku yang sudah diterbitkan. Di internet pun cukup banyak pembahasan wacana tema ini. Kita tinggal baca dan pelajari dengan seksama.

Kerangka tulisan


Setelah bahan-bahan terkumpul mulai menyusun kerangka tulisan. Untuk menyusun kerangka goresan pena kita gunakan mind map (peta pikiran) yang dicetuskan oleh Tony Busan (Gramedia Pustaka Utama, 2004).

Mind pap ialah cara mencatat gagasan atau inspirasi yang ada dalam pikiran dengan memakai citra yang kreatif dan menarik.

Ambil selembar kertas putih kosong. Letakkan secara horizontal. Di tengah-tengahnya ketik "Wisata Pulau Morotai".

Lalu dari kata itu dibentuk cabang-cabang. Di setiap cabang-cabang itu tulis kata-kata yang terpikirkan oleh Anda berkaitan dengan "Wisata Pulau Morotai".

Misalkan geografi, sejarah, bangunan, penduduk, adat, pendidikan, dll. Dari masing-masing kata tersebut dibentuk ranting-ranting.

Di ujung ranting-ranting itu tulis kata-kata yang terkait dengan cabang tadi. Kalau memungkinkan dari ujung ranting buat ranting-ranting kecil lagi dan ditulis kata-kata yang terkait.

Misalkan kata "geografi". Di ujungnya ditulis peta, kepulauan, transportasi, biaya. Untuk cabang "obyek" sanggup kita tulis: alam, budaya, sejarah, kuliner.

Cabang ‘penduduk sanggup ditambahkan kata-kata: jumlah, pendidikan, agama, asal usul. Sementara kata "adat" dicabangnya sanggup kita terakan kata-kata: upacara, pakaian, bahasa, dan tempat kramat.

Mind map itu ditulis dengan memakai tangan supaya segala kreativitas yang ada dalam pikiran sanggup keluar dengan bebas.

Agar tampilan menarik, gunakan alat tulis warna-warni. Kalau perlu dibentuk gambar.

Setelah dirasakan cukup, mulai menciptakan kerangka tulisan. Caranya, lihat mind map yang sudah dibuat.

Kemudian mulai memangkas cabang atau ranting yang dianggap tidak relevan dengan tema ‘Wisata Pulau Morotai’.

Lalu mulai menyusun sub-sub tema (cabang-cabang tadi) secara sistematis dengan mengatakan nomor sesuai urutan pembahasan.

Dengan bahan-bahan yang ada maka kita tinggal mengisi sub-sub tema tadi menjadi paparan yang mendalam.

Mulai menulis


Bahan sudah ada. Bahasa jurnalistik juga sudah ada. Kerangka goresan pena juga sudah. Langkah selanjutnya? Ya, menulis.

Untuk menulis buku, mulailah dari serpihan yang berdasarkan Anda paling menarik atau menguasai. Tidak harus mulai dari serpihan awal. Bisa saja mulai dari serpihan tengah atau terakhir.

Biarlah semua inspirasi yang ada di dalam pikiran berubah wujud menjadi kata-kata dan memenuhi layar monitor atau di atas kertas.

Selama proses penulisan tahap pertama ini jangan memikirkan problem editing atau kesalahan bahasa. Sebab kalau kita memikirkan hal teknis ini proses kreatif sanggup terhenti atau terganggu.

Banyak calon penulis mengalami kebuntuan ketika menuangkan gagasannya. Situasi ini pun dialami oleh para penulis senior.

Bila terjadi maka sebaiknya tinggalkan sejenak. Lakukan acara yang menyenangkan menyerupai jalan-jalan, dengarkan musik, nonton film, atau baca buku.

Lebih manis lagi kalau acara itu masih terkait dengan tema naskah yang sedang disiapkan.

Baru sesudah pikiran segar dan ide-ide bermunculan, mulai kembali melanjutkan goresan pena yang terhenti tadi.

Nah, sesudah goresan pena tuntas seluruhnya gres proses editing dilakukan. Kita perhatikan tata bahasa, susunan kalimat, pemilihan kata, penggunaan istilah, pemakaian kalimat aktif atau pasif, kutipan, dan lain-lain.

Dalam proses penulisan tahap kedua ini kita perlu melihat kembali apakah seluruh sajian yang ditulis sudah sesuai dengan fokus tema yang diangkat?

Masih adakah hal-hal yang belum diungkapkan? Bila masih, tambahkan.

Setelah proses editing selesai, ada baiknya minta pendapat orang lain supaya goresan pena yang dibentuk sanggup menarik bagi pembaca.

Toh, kita menulis buku untuk orang lain, bukan untuk diri sendiri. Pendapat orang lain sanggup mengatakan evaluasi obyektif dibandingkan diri sendiri yang telah bergumul semenjak inspirasi muncul hingga naskah tuntas ditulis.

Tawarkan ke Penerbit


Setelah naskah selesai, kita perlu mencari informasi, alamat, email, telepon penerbit yang sesuai dengan jenis naskah yang dibuat.

Memang ada penerbit yang mendapatkan segala jenis naskah tetapi ada pula yang mengkhususkan pada jenis buku tertentu.

Dengan mengetahui huruf penerbit bersangkutan maka kita tidak salah alamat mengirimkan naskah.

Oh ya, sebaiknya mengirimkan naskah hanya ke satu penerbit saja. Jangan mengirimkan ke beberapa penerbit secara bersamaan.

Informasi wacana penerbit sanggup kita peroleh lewat internet, ekspo buku, brosur, atau di dalam buku yang ada.

Pada ketika mengirimkan naskah, sertakan ringkasan naskah, segmen pembaca yang dituju, kelebihan naskah Anda dibandingkan buku-buku yang sudah terbit,  dan biografi singkat penulis.

Lampiran-lampiran tersebut akan membantu penerbit untuk mempertimbangkan naskah Anda.

Setelah itu?

Ya, tunggu 1-3 bulan. Penerbit perlu mempelajari naskah Anda. Bila naskah diterima maka Anda akan disodorkan kontrak kolaborasi penerbitan.

Isinya wacana hak cipta, royalti, sistem kerja sama, dan lain-lain. Kalau Anda oke maka naskah itu akan menjalani proses editing, layout, percetakan, dan hingga di toko buku.

Jika Naskah ditolak


Lalu bagaimana kalau naskah ditolak?

Ya, kalau naskah ditolak, penulis harus bertindak. Empat langkah sanggup dilakukan.

Pertama, mintalah masukan dari penerbit wacana alasan penolakan naskah Anda. Dari masukan itu Anda lakukan perbaikan dan kemudian kirim kembali.

Kedua, setiap penerbit mempunyai visi dan misi sendiri. Belum tentu naskah Anda ditolak di satu penerbit, tempat lain akan memperlakukan hal yang sama. Maka coba kirimkan naskah Anda ke penerbit lain sesudah naskah Anda ditolak.

Ingat kasus J.K. Rowling ketika menerbitkan buku Harry Potter?

Karya penulis Inggris itu telah ditolak 12 penerbit. Rowling tidak frustasi dan tidak membuang karyanya. Dia tawarkan ke penerbit lain.

Upayanya berhasil. Penerbit Bloomsbury mau menerbitkan buku-buku setebal bantal itu. Akhirnya Harry Potter melegenda.

Karya Rowling telah diterjemahkan ke 73 bahasa dan terjual lebih dari 430 juta eksemplar. Waoooo.

Ketiga, terbitkan sendiri. Istilahnya penerbitan indie (independen). Dari mulai cari bahan, menulis, editing, desain, cetak, hingga pemasaran diurus sendiri. Hanya yang membeli orang lain.

Cara ini banyak memotong proses birokrasi yang panjang. Dalam penerbitan indie, kita sanggup pula meminta pertolongan tenaga profesional untuk  editing, desain, cetak, dan pemasaran.

Keuntungan cara ini ialah royalti yang lebih besar dibandingkan dengan menyerahkan ke penerbit lain.

Bayangkan, kalau ke penerbit lain, kita hanya menerima 10 persen royalti dari harga buku yang terjual.

Sedangkan bila diterbitkan sendiri, terserah kita mau mematok berapa uang yang ingin didapat. Memang repotnya kita harus mengurus semuanya sendiri.

Kelima, simpan. Ya, simpan saja dulu. Sama menyerupai pakaian, buku juga mempunyai tren. Bisa saja tema naskah Anda dianggap tidak sesuai dengan tren masyarakat ketika itu. Di waktu lain, mungkin goresan pena Anda sanggup diterima masyarakat.

Jadi, menerbitkan buku bukanlah suatu yang tidak mungkin bukan? Itulah yang dikatakan oleh saudara Bobby Pr.

Banyak sekali peluang yang sanggup dimanfaatkan, namun sedikit dari mereka yang mau mengambil manfaat dari setiap peluang yang ada. Alhasil, nganggur jadinya!


Itulah yang sanggup saya sampaikan di artikel kali ini wacana "Peluang bisnis untuk Wanita, tanpa biaya star-up, tanpa modal banyak, menguntungkan, dan gampang dijalankan" sekian dan hingga jumpa..

Sumber https://id.trikgue.info/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar