Definisi Baterai (Battery) Dan Sejarah Baterai
Pengertian Baterai
Baterai yaitu kumpulan satu atau lebih sel yang reaksi kimianya membuat anutan elektron dalam suatu rangkaian. Semua baterai terdiri dari tiga komponen dasar: anoda (sisi '-'), katoda (sisi '+'), dan beberapa jenis elektrolit (zat yang secara kimia bereaksi dengan anoda dan katoda).Ketika anoda dan katoda baterai dihubungkan ke suatu rangkaian, reaksi kimia terjadi antara anoda dan elektrolit. Reaksi ini mengakibatkan elektron mengalir melalui rangkaian dan kembali ke katoda di mana reaksi kimia lain terjadi. Ketika materi dalam katoda atau anoda dikonsumsi atau tidak lagi sanggup dipakai dalam reaksi, baterai tidak sanggup menghasilkan listrik. Pada dikala itu, baterai Anda "mati."
Baterai yang harus dibuang sesudah dipakai dikenal sebagai baterai primer. Baterai yang sanggup diisi ulang disebut baterai sekunder.
Tanpa baterai, jam Anda harus diputar secara manual, Anda harus memutar engkol kendaraan beroda empat Anda, dan bahkan tidak bergunaya laptop dibanding komputer bertenaga listrik secara langsung. Baterai menunjukkan cara untuk menyimpan energi potensial listrik dalam wadah portabel.
Penemuan baterai modern sering dikaitkan dengan Alessandro Volta. Ini bekerjsama dimulai dengan kecelakaan mengejutkan yang melibatkan pembedahan katak.
Sejarah Baterai.
Istilah Baterai
Secara historis, kata "baterai" dipakai untuk menggambarkan "serangkaian objek serupa yang dikelompokkan bersama untuk melaksanakan suatu fungsi," ibarat pada battery of artileri. Pada 1749, Benjamin Franklin pertama kali memakai istilah ini untuk menggambarkan serangkaian kapasitor yang ia tautkan bersama untuk eksperimen listriknya. Kemudian, istilah itu akan dipakai untuk sel-sel elektrokimia yang dihubungkan bersama untuk tujuan menyediakan tenaga listrik.
Penemuan Baterai
Suatu hari yang memilih pada tahun 1780, fisikawan, dokter, andal biologi, dan filsuf Italia, Luigi Galvani, membedah seekor katak yang terikat pada kait kuningan. Saat ia menyentuh kaki katak dengan belenggu besi, kakinya bergerak-gerak. Galvani berteori bahwa energi berasal dari kaki itu sendiri, tetapi rekan ilmuwannya, Alessandro Volta, percaya sebaliknya.
Volta berhipotesis bahwa impuls kaki katak bekerjsama disebabkan oleh aneka macam logam yang direndam dalam cairan. Dia mengulangi percobaan memakai kain yang direndam dalam air asin bukan jenazah katak, yang menghasilkan tegangan yang sama. Volta menerbitkan temuannya pada 1791 dan kemudian membuat baterai pertama, tumpukan volta, pada 1800.
Tumpukan Volta terganggu oleh dua dilema utama: berat tumpukan mengakibatkan elektrolit bocor keluar dari kain, dan sifat kimia tertentu dari komponen menghasilkan rentang hidup yang sangat singkat (sekitar satu jam). Dua ratus tahun ke depan akan dihabiskan untuk menyempurnakan desain Volta dan menuntaskan dilema ini.
Perbaikan pada Voltaic Pile
William Cruickshank dari Skotlandia memecahkan dilema kebocoran dengan meletakkan tumpukan volta di sisinya untuk membentuk "baterai palung."
Masalah kedua, rentang hidup yang pendek, disebabkan oleh degradasi seng akhir kotoran dan penumpukan gelembung hidrogen pada tembaga. Pada tahun 1835, William Sturgeon menemukan bahwa memperlakukan seng dengan merkuri akan mencegah degradasi.
Ahli kimia Inggris John Frederic Daniell memakai elektrolit kedua yang bereaksi dengan hidrogen, mencegah penumpukan pada katoda tembaga. Baterai dua elektrolit Daniell, yang dikenal sebagai "sel Daniell," akan menjadi solusi yang sangat terkenal untuk mengatakan daya pada jaringan telegraf yang mulai tumbuh.
Baterai Isi Ulang Pertama
Pada 1859, fisikawan Prancis Gaston Planté membuat baterai memakai dua lembar timah yang digulung terendam asam sulfat. Dengan membalikkan arus listrik melalui baterai, kimia akan kembali ke keadaan semula, sehingga membuat baterai yang sanggup diisi ulang pertama.
Kemudian, pada tahun 1881, Camille Alphonse Faure meningkatkan desain Planté dengan membentuk lembaran timah menjadi piring. Desain gres ini membuat baterai lebih gampang untuk diproduksi, dan baterai asam timbal dipakai secara luas di mobil.
Sel Kering
Sampai simpulan 1800-an, elektrolit dalam baterai dalam keadaan cair. Ini membuat transportasi baterai menjadi upaya yang sangat hati-hati, dan sebagian besar baterai tidak pernah dimaksudkan untuk dipindahkan sesudah terpasang ke sirkuit.
Pada tahun 1866, Georges Leclanche membuat baterai memakai seng anoda, katoda mangan dioksida, dan larutan amonium klorida untuk elektrolit. Sementara elektrolit dalam sel Leclanche masih berupa cairan, kimia baterai terbukti menjadi langkah penting untuk inovasi sel kering.
Carl Gassner menemukan cara membuat pasta elektrolit dari amonium klorida dan Plaster Paris. Dia mematenkan baterai "sel kering" gres pada tahun 1886 di Jerman.
Sel-sel kering gres ini, yang biasa disebut "baterai seng-karbon," diproduksi secara massal dan terbukti sangat terkenal sampai simpulan 1950-an. Sementara karbon tidak dipakai dalam reaksi kimia, ia melaksanakan tugas penting sebagai konduktor listrik dalam baterai seng-karbon.
Pada 1950-an, Lewis Urry, Paul Marsal, dan Karl Kordesch dari perusahaan Union Carbide (kemudian dikenal sebagai "Eveready" dan kemudian "Energizer") menggantikan elektrolit amonium klorida dengan zat alkali, menurut pada kimia baterai yang diformulasikan oleh Waldemar Jungner pada tahun 1899. Baterai sel alkali kering sanggup menyimpan lebih banyak energi daripada baterai seng karbon dengan ukuran yang sama dan mempunyai umur simpan lebih lama.
Baterai alkaline meningkat popularitasnya pada 1960-an, menyalip baterai seng-karbon, dan semenjak itu menjadi sel utama standar untuk penggunaan konsumen.
Baterai Isi Ulang Abad 20
Pada 1970-an, COMSAT membuatkan baterai nikel-hidrogen untuk dipakai dalam satelit komunikasi. Baterai ini menyimpan hidrogen dalam bentuk gas yang bertekanan. Banyak satelit buatan manusia, ibarat Stasiun Luar Angkasa Internasional, masih mengandalkan baterai nikel-hidrogen.
Penelitian beberapa perusahaan semenjak simpulan 1960-an menghasilkan baterai nikel-logam hidrida (NiMH). Baterai NiMH dirilis ke pasar konsumen pada tahun 1989, dan mengatakan alternatif yang lebih kecil, lebih murah daripada sel-sel nikel-hidrogen yang sanggup diisi ulang.
Asahi Chemical of Japan membangun baterai lithium-ion pertama pada tahun 1985, dan Sony membuat baterai lithium-ion komersial pertama pada tahun 1991. Pada simpulan 1990-an, sebuah casing yang lembut dan fleksibel dibentuk untuk baterai lithium-ion dan memunculkan " baterai lithium polimer "atau" LiPo ". Sumber https://www.teknoowl.com/